Drs. H. Wahidin Ganev, MM Ketua K3SK DKI Jakarta

20120131-161050.jpg
Drs. H. wahidin Ganev, MM terpilih secara demokratis terpilih sebgai Ketua Kelompok Kerja Kepala SMK – K3SK DKI Jakarta, pemilihan berlangsung sekitar Pk 15.05 WIB di SMKN 8 Jakarta dihadiri 53 Kepala SMK se DKI Jakarta, semoga sukses.

sebelum ajal datang ibadah yang banyak yuuu berbaik-baik pada kakak, adik, teman, … happy deh

20120130-131604.jpg
kemarin masih berbincang,
masih menyapa,
berkata tentang apa saja,
hari ini menyatu dengan tanah

umur kita tak pernah jelas
kapan kita harus tuntas
hari ini, besok, lusa, atau…

sebelum ajal datang
ibadah yang banyak yuuu
berbaik-baik pada kakak, adik, teman,
anak, bapak, ibu, saudara, tetangga,
teman kerja, atasan, bawahan & semua deh

jika kita sudah bekerja
kerja yang baik aja yuuu
supaya ketika kita berpulang
ada jejak kebaikan, hasil kerja baik
yang kita tinggalkan buat sesama
happy deh

Mau nikmati SMKN 29 Penerbangan Jakarta dari ketinggian, pls watch this

20120128-203916.jpg
Perkantoran Jl. Sudirman latar belakangnya

20120128-204017.jpg
Hanggar Pesawat tempat BOEING 737-200 dan temannya di belakang sekolah. Fotografernya Danan Tri, peserta didik SMKN 29 Penerbangan Jakarta …. Bagus yah …

Menikmati wajah-wajah serius berlatih aeromodelling bertarget Juara Nasional

BERSIAP BUAT LOMBA
DI MEGA KUNINGAN JAKARTA
BU LELA MEMOTIVASI

Mereka peserta didik SMKN 29 Penerbangan Jakarta ditemani Pembinanya, Ibu Lela…. Targetnya Juara Nasional dan dapat Beasiswa Bebas Iuran Bulanan hingga Lulus SMK … cayooooo

eh, kalo Pengawas di Kota Mungil di tengah Pulau Sumbawa sukses di Dunia Maya, bagaimana Guru & Pengawas di Kota Besar?

BAPAK SUAIDI USMAN

Di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat ada Pengawas yang sukses berkat dunia maya, begini cerita lengkapnya:

Profesi saya adalah pengawas sekolah SMA/SMK di Kota Mungil di tengah-tengah Pulau Sumbawa, tepatnya di Kabupaten Dompu, NTB, yang penuh dengan segala keterbatasan. Internet baru bisa diakses dengan baik mulai tahun 2009, itu pun sangat terbatas. Bisa dibayangkan  apa yang terjadi sebelum tahun 2009 itu. Guru-guru, kepsek, dan pengawas sekolah yang memahami IT sangat langka saat itu. Praktis pekembangan dunia pendidikan di luar hanya bisa diikuti melalui koran yang yang boleh dibilang sudah basi.

Sebagai seorang pengawas, aku dituntut untuk membina, memantau, dan menilai kinerja guru saat itu. Keterbatasan selalu menghantu pikiranku. Apa yang bisa aku lalukan? Sementara guru-guru dan kepsek binaanku saat itu membutuhkan teman kolaborasi.
Read More »

Eh, sejak tahun enam puluhan ternyata di Garut Jabar banyak Perajin Sutra, happy deh

20120127-134351.jpg

20120127-134430.jpg

20120127-134454.jpg
Sejak tahun enampuluhan perajin tenun sutra di Garut mehasilkan sarung sutra dipimpin oleh Bapak H. Aman Sahuri (alm) … Kini kembali bergairah lewat stimulan dari CITA TENUN INDONESIA -CTI yang dipimpin oleh Ibu Oke Hatta Rajasa dan Perusahaan Gas Negara sejak 2010.

Foto-foto di atas adalah benang sutra sebelum diolah hingga beberapa model hasil kerajinan di Garut dengan alat tenun yang dibuat sendiri … Kalau ke Garut jangan lupa beli kain tenun sutra yah ….

angkutan kota penduduk kota kata-kata

kasian deh penduduk kota kata-kata,
naik angkot diperkosa,
naik kereta penuh berjuta,
naik ojek ujan becek kaya jalan dikaca,
naik mobil macet tak terkira,
naik sepeda hirup asap membara,
jalan kaki ditabrak sopir pake narkoba,

kapan yah ada kereta bawah tanah kaya di kota tetangga???

dwitagama ada di poster, liat deh

20120126-135619.jpg
ikuuut yuuu

belajar di kabin pesawat boeing 737-200 ada di hanggar SMKN 29 Penerbangan Jakarta

20120126-123224.jpg
menyenangkan sekali jumpai peserta didik yang sedang belajar di kabin pesawat boeing 737-200 ada di hanggar SMKN 29 Penerbangan Jakarta, smg sukses dan sejahtera kelak hidupmu, trm ksh kepada Bapak Rivai dari TNI AU yang serius membimbing anak negeri.

bersiap kembali ke hanggar SMKN 29 Penerbangan Jakarta dikawal para parakitnya

Epicentrum Walk Kuningan Jakarta, 23 Januari 2012

Mendokumentasikan Jabiru SMKN 29 Penerbangan Jakarta & banjiri youtube

Saya sedang sangat menikmati memproduksi video dan upload ke youtube, hanya dengan alat yang sangat sederhana

menikmati blog

hari saya bersama dengan teman MGMP PAI bicarakan blog

Bercengkrama dengan MGMP PAI SMP DKI Jakarta di SMPN 216 Jakarta, Kreatif Mengelola Blog

20120124-100815.jpg
Menyenangkan sekali saya bisa berjumpa dengan teman-teman Guru PAI SMP se DKI Jakarta sharring tentang Pengelolaan Bahan Ajar berbasis ICT di SMPN 216 Jakarta ,,, mereka sangat serius merespon sessi Saya.

Terima kasih kepada Bapak Hasyim, Ketua MGMP PAI SMP DKI Jakarta yang berkali kontak Saya, Pak Nasrudin, Kepala SMPN 288 Pulau Seribu,, Ibu DR. Hj. Ajisarni, Kepala SMPN 216 Jakarta sebagai tuanrumah, dan semua Guru PAI yang serius tingkatkankualitas diri … Semoga bernabfaat.

Saya menulis ini saat Bapak. Bp. H. Moh Arief, M.Pd, Kepala Dbidang SMP – SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta memeberikan arahan … Diantaranya beliau beeharap Guru PAI terus meningkatkan profesionalismenya lewat berbagai kegiatan dan tak lupa bersyukur serta selalu bersikap positif.

SMS saya kepada teman-teman setelah Jabiru tinggalkan Epicentrum Walk utk tampil live di TV ONE pagi ini:

20120123-170453.jpg

20120123-170522.jpg
Begini SMS saya kepada teman-teman setelah Jabiru tinggalkan Epicentrum
Walk utk tampil live di TV ONE pagi ini:

“dear friends, trm ksh atas kerja sama yang baik & semangat dahsyat ekspose jabiru, smg finishing bisa slesai sauai jadwal, salam buat kel”

saat Jabiru akan diboyong kembali untuk finishing di Hanggar SMKN 29 Penerbangan Jakarta, berharap Februari bisa mulai menghias udara Jakarta

20120123-164257.jpg
Saya sangat senang, bangga dan bahagia menikmati auta semangat membara teman-teman guru, peserta didik dan alumni yang mendampingi Pesawat Rakitan SMKN 29 Penerbangan Jakarta Jabiru J430 di display di Epicentrum Walk Kuningan Jakarta, pagi ini 23 Januari 2012.

Foto di atas adalah saat Jabiru akan diboyong kembali untuk finishing di Hanggar SMKN 29 Penerbangan Jakarta, berharap Februari bisa mulai menghias udara Jakarta dan sekitarnya, terima kasih Bu Eni, Pak Abud, Pak Asep, Pak Maruli, Pak Sentot, Pak Gatot, Pak Raharjo, Bu Lela dan guru lain, TU serta peserta didik, love u all.

saksikan Pesawat Jabiru parkir di Epicentrum Walk, SIARAN LANGSUNG TV ONE pagi hari ini pk 8 hingga 11 di acara Indonesia Pagi, semoga bermanfaat buat semua … selamat menikmati

20120123-054854.jpg
SAYAP KIRI SUDAH TERPASANG
20120123-054911.jpg
GURU & PESERTA DIDIK SMKN 29 PENERBANGAN JKT BEKERJA SAMA
20120123-054950.jpg
PAK ASEP, PAK SUGENG, PAK ABUD, PAK MARULI, IBU ENI, IBU LELA & PESERTA DIDIK DI SAMPING PESAWAT

terima kasih kepada Guru-guru SMKN 29 Jakarta, tim Jabiru yang bersemangat antarkan pesawat ke Studio TV ONE tadi malam untuk SIARAN LANGSUNG pagi hari ini pk 8 hingga 11 di acara Indonesia Pagi, semoga bermanfaat buat semua … selamat menikmati.

trm kah kpd Pak Maruli yang report via foto2 di facebook dan SMS, love u all.

Libur, peluk keluarga yuuu, bahagia bersama .. urus pekerjaan terus, ga ada habisnya, siapa tahu umur kita tak paNjang lagi

GEMBIRA BERSAMA

Ada peserta training saya yang bertanya:

“Apakah seseorang dikatakan sukses, jika dia sudah bermanfaat buat banyak manusia, … tapi keluarganya tak terurus …”

Saya menjawab, bahwa sebelum seseorang bermanfaat buat orang lain, dia harus memberi manfaat buat keluarganya …  seorang yang bermanfaat buat keluarganya akan menimbulkan suasana menyenangkan, harmonis sehingga menumbuhkan kebahagiaan dan mengurus dengan baik keluarganya.

Hari ini libur … peluk keluarga yuuu … bahagia bersama, saat ada waktu … urus pekerjaan terus, ga ada habisnya … siapa tahu umur kita tak panjang lagi …. semoga Allah ampuni dosa kita dan permudah semua rencana kita …. selamat bermesra dengan keluarga.

mereka sangat serius kerjakan soal ujian dan saya juga serius memotret pertajam skill fotografi saya

20120121-214334.jpg
“terima kasih bapak telah memotret saya”, demikian komentar salah satu yang ada di foto itu, saya jadi ingat … mereka sangat serius kerjakan soal ujian dan saya juga serius memotret pertajam skill fotografi saya, happy deh

seneng banget deh ketemu anak didik yang sukses

20120121-213727.jpg
namanya Robi, alumni SMKN 39 Jakarta kini jadi Polisi Udara di Pondok Cabe, dia mampir ke SMKN 29 Penerbangan Jakarta bernostalgia masa SMK yang menyenangkan dikenang …. bangga jika anak didik sudah mandiri dan berguna buat diri serta org lain .., selamat ya Robi, saya bangga banget, trm ksh kemarin kamu bersedia datang jumpa saya … senang banget saya bisa memeluk anak didik yang sudah sukses

menikmati peserta didik SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang beesemangat

20120121-213215.jpg
pagi itu kami jumpa di hanggar pesawat SMKN 29 Penerbangan Jakarta, bincang sejenak lalu shooting video pendek untuk diunggah ke youtube, kemudian saya memotret mereka kelas XII EA, smoga smua sukses dan sejahtera kelak, love u all.

Mau lihat pesawat parkir Mall? Silahkan datang ke Epicentrum Walk Kuningan Jakarta Selatan Senin, 23 Januari 2012 pagi

20120121-070309.jpg
Mau lihat pesawat parkir Mall? Silahkan datang ke Epicentrum Walk Kuningan Jakarta Selatan Senin, 23 Januari 2012 pagi hari … Pesawat yang dibangun di SMKN 29 Jakarta bakal bisa anda sentuh disana disela siaran langsung TV ONE, see u

Pasti mereka rasakan nikmatnya transportasi massal rakyat negeri dimana yang dikunjungi, kenapa koq di negeri Paman Besut tak kunjung nyaman … Macet, berjubel, tak tapat waktu, tak nyaman … Beraneka deh

20120119-135018.jpg
Cerita, kabar, laporan studi banding para pejabat eksekutif, legislatif dan bergam jenis pejabat ke luar negeri jika dihitung dah berjuta banyaknya … Singapura, Malaysia tak terhitung banyak penduduk negeri Paman Besut yang sudah kesana … Eropa, Amerika dan belahan bumi lainnya juga sudah buanyaaaaak sekali.

Pasti mereka rasakan nikmatnya transportasi massal rakyat negeri dimana yang dikunjungi, kenapa koq di negeri Paman Besut tak kunjung nyaman … Macet, berjubel, tak tapat waktu, tak nyaman … Beraneka deh … Anda pernah studi banding ke luar negeri, apa perubahan yang sudah anda lakukan, kapan transportasi negeri berpenduduk banyak ini bisa dinikmati

Kantor Berita Indonesia Antara beritakan Jabiru SMKN 29 Penerbangan Jakarta

20120118-213519.jpg
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA MEMOTIVASI PESERTA DIDIK SMKN 29 PENERBANGAN JAKARTA MERAKIT PESAWAT SWAYASA JABIRU J430

“Saya suka serem sama anak STM, takut kalau lihat mereka bergerombol. Takut tiba-tiba ketemu musuhnya lalu tawuran,” kata Mersita Sari, mahasiswi pada satu perguruan tinggi swasta di Jakarta..

Sebagian besar orang yang ditanya, menyuarakan kesan serupa dengan Mersita tentang STM (Sekolah Teknik Menengah) yang bersama SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) dan semua sekolah kejuran lain kini menjadi satu nama saja, Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK.

Sepanjang 2011, tawuran yang melibatkan anak SMK memang masih terjadi, tapi statistiknya jauh lebih rendah dibanding masa-masa sebelumnya.

Banyak kalangan yang mengapresiasi perkembangan ini.

“Dulu STM yang senang tawuran. tapi sekarang jarang tuh mendengar mereka tawuran. Saya justru bangga sama STM yang sekarang produktif,” kata Rifki Amirullah, petugas keamanan di sebuah rumah sakit, yang tetap menyebut SMK bidang teknik dengan STM.

Rifki menunjuk prestasi-prestasi besar yang memang berhasil diciptakan SMK belakangan ini, mulai memproduksi laptop, motor, mobil, sampai pesawat terbang.

Di mulai dari heboh yang diciptakan anak-anak SMK 2 Surakarta sukses membuat mobil Sport Utility Vehicle (SUV) berkapasitas mesin 1500 cc yang dinamai mereka dengan “Kiat Esemka”, sampai inovasi-inovasi lain yang diciptakan SMK lainnya, seperti SMKN 29 Jakarta yang sukses merakit pesawat terbang.

Sepertinya SMK telah menanggalkan embel-embel suka berkelahi dan tawuran. Banyak dari mereka bisa dengan cepat mengubah citra seperti dilakukan SMKN 29 Jakarta yang pada 1990an hingga 2000 tak bisa melepaskan diri dari predikat tawuran.

ANTARA News berusaha menyelami atmosfer baru nan positif itu dengan menyambangi SMKN 29 Jakarta.

Bersua Jabiru

Seperti umumnya SMK bagian teknik, mayoritas penghuni SMKN 29 adalah laki-laki. Namun tak ada kesan sangar seperti dulu digambarkan orang-orang mengenai siswa-siswa STM.

Begitu memasuki pintu gerbang berpayungkan pohon rindang, seorang satpam berseragam hitam menyapa ANTARA News. Senyum menyertainya.

Masuk area sekolah, para pelajar pria duduk bergerombol. Mereka membaca buku, majalah, tapi ada juga yang cuma mengobrol.

Beberapa saat kemudian, karena waktu duhur tiba, seluruh siswa laki-laki yang beragama Islam memenuhi satu musola. Setiap istirahat kedua pada pukul 12.00 WIB dan pada saat jam pulang sekolah pukul 15.00 WIB, mereka selalu salat berjamaah.

Ketika bersua dengan guru, para remaja ini selalu memberi sapa. Cium hormat pada punggung tangan sang guru selalu menyertai sapa mereka.

“Sopan santun, budi pekerti, kedisiplinan kami terapkan di sekolah ini,” kata Maruli Tua, alumnus SMK 29, yang mengajar Gasturbin Engine dan Maintenance Practice. Maruli juga staf humas sekolah itu.

Agak sulit menemukan pelajar perempuan di sekolah yang 95 persen pelajarnya laki-laki itu, apalagi corak seragam mereka sama. Atasan menyerupai kemeja TNI Angkatan Udara dan celana berwarna biru kehitaman adalah seragam mereka.

“Saya senang bersekolah di sini, tidak ada perbedaannya kok,” ujar Salsabila, siswi kelas 10 AP1.

Salsabila adalah satu dari beberapa pelajar perempuan yang ikut membidani Jabiru. Ya Jabiru, pesawat yang ramai dibicarakan orang itu. Pesawat yang bisa memuat empat orang ini masih dipercantik di sebuah garasi tertutup di halaman belakang sekolah.

“Yang merakit pesawat Jabiru J430 ini seratus persen siswa siswi kami,” ujar Ahmad Budiman, guru mata pelajaran Aircraft System yang juga Ketua Pelaksana Perakitan Jabiru.

Mereka bekerjasama dengan tenaga ahli dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), maskapai penerbangan, dan TNI AU.

Keinginan sekolah untuk praktik dengan pesawat asli berbuah manis setelah Direktorat Pengembangan dan Pembinaan SMK memodali sekolah ini.

Hampir seluruh siswa kelas X hingga XII berperan serta dalam perakitan pesawat berbahan komposit ini. “Ada 200 siswa yang merakit Jabiru. 20 siswa setiap harinya, terbagi dalam dua shift atau jadwal perakitan,” papar Ahmad.

Proses penyelesaian Jabiru sudah pada tahap 95 persen. Tanggal 29 Januari nanti, Jabiru akan ditunjukkan kepada Gubernur DKI Jakarta.

“Kami juga akan memamerkan Jabiru di Monas, supaya masyarakat dapat melihatnya secara langsung,” ujar Ahmad.

Maruli berharap, Jabiru nanti menjadi wahana transportasi antarpulau kecil di Indonesia.

Jadi mekanik

Seperti pada SMK-SMK lainnya, SMK 29 juga menekankan praktik. “Tujuh puluh persen mata pelajaran di sekolah ini adalah mata pelajaran produktif,” ujar Maruli.

Sisanya adalah mata pelajaran normatif dan adaptif sebagai pengetahuan dasar umum untuk siswa.

SMK 29 sendiri memiliki beberapa bengkel produksi baik untuk praktik, dan 30 ruang kelas yang setiap kelas menampung 36 anak. Total siswa yang belajar di sekolah ini adalah 850.

Mereka diwajibkan mengenakan seragam “montir” saat praktik di bengkel. “Tidak boleh masuk bengkel kalau tidak pakai seragam montir,” kata Maruli.

Selesai berpraktik di bengkel, siswa akan membereskan dan membersihkan kembali ruang bengkel, sehingga kelas selanjutnya bisa menggunakannya.

“Kedisiplinan dan tanggung jawab inilah yang harus terus dijaga, untuk menjauhkan mereka dari tawuran,” ujar Laelasari, guru pengasuh ekstrakurikuler Aeromodeling.

Ternyata ini bukan hanya keinginan guru dan sekolah, siswa-siswanya juga begitu. “Saya nggak mau ikut tawuran, saya ke sini ingin mengejar mimpi. Jadi seorang mekanik pesawat terbang,” ujar Ramdan Sugara, siswa kelas 10 AP4.

Teman sekelasnya, Ramdan, Adhitia Topan Rizky menyambung, “Saya ingin jadi pilot yang tahu mesin pesawat.”

Sumber: Antara

“Ternyata Sekolahnya bersih dan nyaman ya … walau ini STM …. ” demikian Mas Akbar punya kesan, diucapkan beberapa kali

20120118-153252.jpg

20120118-153319.jpg

20120118-153349.jpg
Mas Akbar, jurnalis dari Republika berkunjung ke SMKN 29 Penerbangan, wawancara saya, Kaprog AP Bp Ahmad Budiman, Tim Ahli dari FASI, Bp Sugeng dan Peserta didik yang sedang finishing Pesawat Jabiru kami.

“Ternyata Sekolahnya bersih dan nyaman ya … walau ini STM …. ” demikian Mas Akbar punya kesan, diucapkan beberapa kali, semoga bermafaat kerja hari ini buat smu

biasanya jari tengah tangan dinaikkan ke atas adalah suatu simbol tertentu, tahukah anda?

20120117-142216.jpg
saya sedang berfikir apa yg ada dalam fikiran orang yang pasang stiker di bagian belakang mobil bagian bawah dekat knalpot.

biasanya jari tengah tangan dinaikkan ke atas adalah suatu simbol tertentu, tahukah anda?

Belajar di samping taman di SMKN 29 Jakart

20120116-162002.jpg
disamping kelas, suara burung berkicau, teduh pohon terasa hingga ke dalam kelas, oksigen langsung bisa dinikmati, thx God

membaca deh, hidup anda akan lebih hidup

20120115-045157.jpg
membaca deh, hidup anda bakal lebih baik … buku apa yg sedang anda baca sekarang?

kreatif lewat film di SMKN 51 Jakarta

20120115-042303.jpg
proses kreatif bisa mendorong seseorang untuk lebih produktif, percaya diri dan berani hadapi tantangan dalam hidup, … film bisa jadi salah satunya, spt yang dilakukan SMKN 51 Jakarta. Selamat yah, semoga sukses selalu.

yuu kita lukis dan coret smua dinding di sdkitar kita, baguskah?

20120114-161147.jpg

20120114-161140.jpg
tepatkah perbutan ini?

Dingiiiin ditemani yang gelap … Membuat terlelap, happy deh

20120114-204231.jpg
Nyumiiiii

“Misi kami dalam proyek perakitan Jabiru agar anak didik kita bisa aplikatif dan percaya diri,” kata Dedi di Republika 140112

DI HALAMAN SATU

Pada posting pagi tadi anda sudah lihat foto koran Republika berisi foto pesawat dan Peserta didik yang sedang bekerja … ini artikel lengkapnya

Sabtu, 14 Januari 2012 

Jabiru Bermimpi Mengangkasa

Produk Inovasi SMK (Habis)
Oleh Indah Wulandari, Palupi Annisa Auliani

Kepak sayap burung bangau dari Amerika Tengah, Jabiru, menjadi inspirasi guru dan murid SMK 29 Jakarta untuk merakit pesawat. Produk rakitan pesawat eksperimental keluaran ketiga dari sekolah ini diberi nama Jabiru J430. Mampukah pesawat ini melanglang buana menembus pasar dunia hingga ke negeri asal si leher bengkak Jabiru?

Kepala Sekolah SMK 29 Jakarta Dedi Witagama tak berharap muluk-muluk atas kemampuan anak didiknya. “Misi kami dalam proyek perakitan Jabiru agar anak didik kita bisa aplikatif dan percaya diri,” kata Dedi. Dia sepenuhnya sadar produk ini masih susah untuk dipasarkan ke masyarakat umum karena harganya tak murah, lebih dari Rp 1 miliar.

Saat ini, kata Dedi, anak didiknya masih dalam tahap merakit pesawat. Komponen rakitan itu terdiri atas mesin tunggal dengan piston enam silinder. Komponen pesawat seluruhnya didatangkan dari Australia karena belum mampu memproduksi mesin sendiri. Pesawat dengan panjang delapan meter dan lebar bentang sayap 10 meter ini berkapasitas empat tempat duduk. Salah satu hambatan utama proyek ini, kata Dedi, memang terkait ketersediaan instrumen.

Jabiru J430 yang dirakit anak-anak SMK ini tetap menggunakan rancangan berbasis teknologi terkini. Dari segi material, misalnya, badan pesawat dibangun menggunakan bahan komposit, yang mayoritasnya nonlogam. Komposisi material ini seperti diterapkan pada pesawat komersial.

Meski mendapat bantuan biaya dari Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jelas Dedi, pihaknya masih harus mengupayakan izin pengadaan komponen. Beruntung, jejaring penghobi olahraga dirgantara serta Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) turut membantu. “Birokrasinya sangat sulit,” kata Dedi.

Setelah segala kebutuhan berhasil terkumpul, SMK 29 membentuk tim perakit. Siswa kelas dua dan kelas tiga direkrut dari jurusan Air Frame dan Power Plant serta Electrical Aviation. Mereka dipilih berdasarkan prestasi dan keaktifan saat materi praktik di kelas.

Selama tiga bulan berproses, tim rakit yang personelnya berganti tiap sesi mendapat pendampingan dari instruktur maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways, Lion Air, TNI Angkatan Udara AU, dan FASI. Dedi ingin anak didiknya bisa mereparasi pesawat terbang, karena bekerja langsung tak sama dengan teori. “Kalau karya anak SMK ini bisa terbang, itu luar biasa,” ujar salah satu instruktur ahli Jabiru J430, Sugeng Sukarsono.

Sugeng ingin berbagi pengalaman berharga di lapangan sebagai bekal murid SMK 29 seusai lulus. Tahap selanjutnya, siswa bisa memodifikasi pesawat terbang. Jika dua kemampuan tadi dimiliki anak didiknya, Sugeng yakin keahlian mereka sangat dibutuhkan dunia penerbangan komersial. Apalagi, harga instrumen pesawat miliaran rupiah.

Sugeng menjelaskan, bukan sekadar mengasah keterampilan anak didik, tapi juga tiap sesi tim yang beranggotakan 14 orang siswa ini dipoles pola pikirnya. Mereka ditantang untuk disiplin memenuhi tenggat waktu penyelesaian rakitan. “Di sini, kita budayakan berkarya, bukan menjadi kuli untuk melanjutkan karya orang lain,” ujar Sugeng. Proyek Jabiru sebelumnya menjadi pemacu semangat siswa. Pesawat yang memiliki bobot sekitar 200 kilogram ini diklaim mampu terbang hingga Pulau Bali dan Malaysia.

Siswa kelas 3 Jurusan Airframe dan Powerplant, Annisa Dyan Angesti, berharap pengalaman merakit pesawat ini bisa membantunya menapaki dunia kerja. Langkah ini sebagai pengenalan awal baginya maupun tim rakit Jabiru untuk mencintai dunia kedirgantaraan.

Desi Lestari, kru rakit Jabiru, juga berpikiran serupa. Ada sensasi tersendiri saat dia mengutak-atik mesin pesawat. Kepintaran di kelas tak berarti baginya saat harus memastikan presisi sayap pesawat yang harus dipasang. Kendalanya, ungkap Desi, justru saat mempelajari buku petunjuk perakitan dalam bahasa Inggris.

Dedi berharap, momentum ini melecut prestasi sekitar 800 siswa lain. Meski pesawat baru akan dirilis medio Februari 2012, saat ini SMK 29 telah meneken nota kesepahaman dengan Garuda Indonesia Airways dan Lion Air untuk kebutuhan tenaga kerja dan sertifikasi keahlian teknisi pesawat.

Begitu pula ada nota kesepahaman yang ditandatangani bersama TNI AU. Setelah lulus, para siswa yang memenuhi persyaratan dapat langsung bekerja di dua maskapai penerbangan itu. Mereka nantinya dapat bekerja sebagai tenaga maintenance hingga pilot.

Tak hanya SMK 29 Jakarta yang merakit Jabiru. Siswa SMKN 12 Kota Bandung, Jawa Barat, juga menunjukkan kreativitasnya dalam merakit pesawat asal Australia ini. Bahkan, perakitan pesawat sudah tuntas pertengahan tahun lalu. Perakitan baru berjalan Februari 2011 dan selesai Juni 2011.

Ide perakitan pesawat datang dari pihak sekolah. Kompetensi SMK ini memang teknologi udara. “Kami di bidang penerbangan, wajar bisa merakit pesawat,” ujar Kepala SMKN 12 Bandung, Edy Purwanto. Pembuatan Jabiru dilakukan tim khusus beranggotakan sejumlah siswa kelas XI dan XII.

Di SMKN 12 Bandung, perakitan Jabiru sebagian menggunakan bahan lokal Bandung, di samping komponen utama dari Australia. Total biaya untuk pembelian komponen mencapai Rp 1 miliar. Bahan bakar untuk Jabiru, standarnya adalah avtur seperti pesawat umumnya.

Kelebihannya, Jabiru tidak hanya bisa menggunakan itu. “Bisa dikonversikan dengan Pertamax Plus,” ujar Wakasek Bidang Sarana-Prasarana SMKN 12 Bandung, Hardani. Kok bisa? Prinsip bahan bakar mesin pesawat hanya mensyaratkan bahan bakar beroktan minimal 95. Atas kemudahan mendapatkan bahan bakar, membuat Jabiru sangat ideal dimiliki perorangan.
Ketua Tim Perakitan Tedi Rosadi yakin secara teknis pesawat bisa terbang.

Semua alat kontrol berfungsi baik saat mesin menyala. Keamanan pun sudah masuk dalam standar penggarapan pesawat. Bahkan, Jabiru tetap bisa melayang di udara meski mesinnya mendadak mati. Kemampuan ini melekat pada pesawat itu karena aspek rasio dan bahan komposit yang ringan.

Jabiru idealnya mengangkut empat penumpang, dengan beban maksimal 700 kilogram. Dengan kapasitas mesin 3.000 cc, pesawat dirancang untuk terbang 400-500 kilometer tanpa henti. Jarak sekali terbang ini setara rute penerbangan Bandung-Yogyakarta atau perjalanan pulang pergi Bandung-Pangandaran.

Jabiru mengadopsi rancangan J430 yang desainnya sebagai pesawat olahraga. Tapi, Hardani berpendapat, pesawat ini juga cocok untuk perkebunan. Misalnya, untuk membasmi hama atau menebar pupuk di perkebunan sawit.

“(Apalagi) bisa didaratkan pada landasan pendek 500 meter,” ujar Hardani. Hardani yakin Jabiru bakal menarik minat pelaku bisnis di perkotaan. Perjalanan pendek antarkota bisa ditempuh tanpa harus melalui simpul kemacetan.

Sumber: Republika.online

eh, pada dasarnya orang suka yang rapi, demikian pesan CHANGCUTERS

DULU
KINI

Perhatikan dua foto group band dari Bandung, … kini mereka sangat rapih dari ujung rambut sampai ujung kaki … menginspirasi dan ingin katakan bawa pada dasarnya orang ska yang rapih dari kaki hingga kepala … saya yakin anda sudah rapih dan jadi menyenangkan buat semua orang disekitar anda … happy deh.

eh, ada mimpi dwitagama di Koran Republika pagi ini, halaman depan

20120114-063057.jpg

20120114-063115.jpg
Banyak hal besar berawal dari mimpi … apakah anda punya mimpi? jadi ini, jadi itu, punya ini, punya itu, pergi kesana, pergi kesitu, ketemu seseorang, bisa ini, bisa itu, liat ini, liat itu, naik ini, naik itu, sekolah disini, sekolah disana, kerja disini, kerja disana, dan masih banyak lagi.

Seseorang bermimpi setelah melihat, merasakan sesuatu, setelah dinikmati orang itu ingin yang lebih, keinginan yang muncul dari dalam diri dan untuk diri dan orang disekitar dirinya … coba deh tanya pada remaja di sekitar anda, mimpi apakah dia untuk masa depannya?

Mungkin tak banyak yang dengan cepat menjawab apa mimpinya? kenapa?
barangkali salah satu penyebanya adalah, karena para remaja itu jarang mendapat pengalaman yang berkesan dan mendorong pencapaian keinginan masa depan dalam jangka panjang …. yang ada adalah target juara kelas, lulus ujian, masuk di sekolah ini, sekolah itu … yang targetnya datang dari orang dewasa … terlalu sering diteror dengan target ini target itu bikin remaja bingung dan merasa tak perlu punya target atau mimpi lagi.

Eh penontoooon, apa mimpi anda pagi ini? 😀 😀 love u all, smg anda sukses dalam sehat selalu.

Terima kasih Republika, Kompas, Media Indonesia, Indopos, Poskota, Wartakota, Suara Pembaruan, RRI, TV ONE, RCTI, Kompas TV, B TV, Tempo TV dan banyak media lain yang mengapresiasi.

Wajah-wajah serius cermin sukses masa depan … Sejahtera deh hidupnya

20120113-184117.jpg
Wajah-wajah serius belajar yang bakal sukses di masa sepan, mereka sangat serius merakit pesawat Jabiru J 430 di SMKN 29 Penerbangan Jakarta … Semoga kamu smuah sukses yah …

Komentar Dudi Sudibyo, Pengamat Penerbangan tentang Pesawat Jabiru SMKN 29 Jakarta

Dudi Sudibyo (batik biru) dengan guru-guru SMKN 29 Penerbangan Jkt

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menyambut bangga kinerja para pelajar SMK 29 Penerbangan Jakarta Selatan atas pembuatan pesawat Jabiru J-430.

Menurutnya semangat berkarya di bidang industri penerbangan kembali berkembang di Indonesia.

“Senangnya mulai tumbuh semangat di kaum muda. Meski selama ini di lapangan kebanyakan pesan dan beli dari luar komponennya atau pola KIP, kemudian dirakit sendiri di dalam negeri,” kata Dudi Sudibyo di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan hak cipta terhadap pesawat tersebut dapat segera diperoleh. Dengan demikian dapat diproduksi massal. “Kalau memang komponennya asli produk dalam negeri, ya bisa dihakpatenkan. Untuk pesawat itu memenuhi standar,” jelasnya.

Ia melihat pesawat tersebut berpeluang memperoleh investor jika sesuai dengan pasar atau kebutuhan. Kendati demikian ia sedikit optimistis, pemerintah dapat berperan maksimal dalam mencari investor terhadap pesawat tersebut.

Sumber: mediaindonesia.com