
Seorang murid bertanya kepada Saya, “Kenapa banyak begal di negeri ini?”
Saya menjawab, “Ada beberapa hal yang menyebabkan itu terjadi.”
Murid itu bilang, “Apakah karena mereka terlalu miskin?”
Saya jawab, bahwa mungkin kemiskinan bisa jadi pengebab terjadinya tindak kriminal, karena orang butuh makan, sementara dia miskin, tak punya penghasilan, maka dia jadi begal.
Selain miskin, menurut Saya pelaku begal itu bodoh, tidak bisa bekerja di sektor yang baik, tak melanggar hukum, sehingga tak beresiko dipenjara atau mati dihakimi massa.
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah juga punya andil kesalahan pada masalah ini, karena tidak mampu menyediakan sarana transportasi yang baik, ramah, aman, murah dan nyaman yang bisa mengantarkan penduduk ke tempat beraktifitas, andai angkutan umum aman, nyaman, murah maka rakyat tidak akan membeli sepeda motor untuk bepergian kemana-mana. Di jalan raya tidak akan dipenuhi oleh sepeda motor.
Rakyat merasa tak aman berkendara di jalan malam hari atau siang hari, bahkan para begal berani merampas motor di rumah penduduk, karena jumlah sepeda motor jutaan di negeri ini dan yang membutuhkan juga sangat banyak karena sistem transportasi massal yang buruk.
Di Singapura, Tokyo, Seoul, jarang sekali ada sepeda motor lalu lalang di jalan, karena penduduk lebih senang bepergian naik kereta bawah tanah yang banyak, nyaman, aman, murah dan tepat waktu.
Rakyat resah, tak aman, pelaku begal yang tertangkap dihajar hingga mati, bahkan ada yang dibakar hidup-hidup. Negeri ini jadi seperti belantara yang tak punya pemerintah, tak punya polisi, seolah semua diurus sendiri oleh penduduk dari mulai kendaraan untuk bepergian, mengamankan diri selama di perjalanan, di rumah, di tempat kerja, menangkap pelaku begal hingga menghukumnya sampai mati, karena rakyat melihat penanganan hukum terhadap pelaku kejahatan sering tak memenuhi harapan rakyat.
Begal itu karena miskin, bodoh, hukum tak jalan atau pemerintah yang tak mampu sediakan alat transportasi?
Like this:
Like Loading...