Orang bilang Tanah Kita tanah surga, tanam pohon yuuu

 

Kapan terakhir anda menanam pohon?
nikmati deh, menanam pohon, memberi pupuk, menyiram, perhatikan pertumbuhannya, tumbuhan memberi oksigen, keteduhan, kenyamanan, dsb.

Sekolah yang hijau, banyak tumbuhan akan terasa nyaman dan menyenangkan, coba ajak murid anda menanam pohon sekali atau dua kali setahun, jika ada yang terlambat bisa diberi tugas menyiram pohon dan membuang batang atau daun yang kering, kabarnya stress akan berkurang jika berada di daerah yang banyak pepohonan, bertanam yuu … tanah kita katanya tanah surga, apapun yang ditanam akan tumbuh, happy deh.

Sekolah  pasrah generasi bubrah di Negeri Paman Besut

image

Seorang alumni sekolah menengah yang sudah sarjana dan sudah bekerja datang berkunjung ke sekolah menengah almamaternya, saat berbincang dengan gurunya di teras sekolah di bertanya:

“Maaf ya Pak, Saya merasa motivasi belajar anak-anak sekarang kelihatan berkurang dibanding generasi Saya dulu?”

Saya cuma bilang bahwa penyebab ya kompleks, karena waktu kami tak lama, dia punya banyak keperluan yang harus dilakukan hari itu.

Di sekolah dasar negeri paman besut, penerimaan murid berlangsung bulan Juni sangat transparan, murid diterima berdasarkan kategori umur, murid yang tertua punya potensi lebih besar untuk diterima di sekolah negeri, sekolah tidak bisa menolak siapapun yang mendaftar ke sekolahnya jika usia pendaftar telah memenuhi syarat dan daya tampung di sekolah itu mencukupi. Pendaftaran dan biaya sekolah di negeri itu gratis. Kepala Sekolah atau Guru sekolah negeri yang melakukan pungutan kepada orang tua diberi sangsi oleh Dinas Pendidikan, diantaranya dengan pemberhentian tugasnya sebagai kepala sekolah atau dipindah tempat tugasnya.

Di sekolah dasar swasta negeri itu proses penerimaan sudah berlangsung sejak bulan Januari, calon murid harus melewati beberapa tahapan tes dan wawancara, termasuk wawancara dengan calon orang tua murid. Tahapan seleksi dan jenis seleksi sangat beragam tergantung kreatifitas dan kebutuhan sekolah. Biaya tes dan biaya masuk sekolah swasta beragam, dari ratusan ribu kepeng hingga puluhan juta kepeng. Sekolah dasar swasta hanya menerima murid yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan sekolah.

Bisa dibayangkan suasana kelas pertama di sekolah dasar negeri yang kemampuan dasar muridnya amat beragam atau heterogen dan di sekolah swasta yang muridnya sudah terkondisi pada level yang sama. Guru-guru di sekolah negeri harus bekerja keras untuk membuat muridnya punya dasar kemampuan yang sama dan bergerak menggapai target pembelajaran di kelas hingga lulus sekolah dasar.

Sementara di sekolah dasar swasta, murid sudah dipetakan pada level yang hampir sama, sekolah dasar swasta bisa menentukan karakteristik anak, type orang tua, kemampuan ekonomi, atau apapun yang diinginkan sekolah.

Sekolah negeri pasrah, sekolah swasta terserah.

Bagaimana di sekolah menengah? tunggu posting blog saya berikutnya.

Bandingkan dan rasakan perbedaannya, pernah jadi pelaku?

 

Orang gemxxx memang ga suka yang bersih dan rapih, mungkin karena terbiasa. Bgrantakan dan kotor? 

Pejabat & Politikus somasi & laporkan artis seksi AA, Mucikari, Media & Pembaca berita

 

Saya croping pada alinea pejabat dan politikus.  

 

 Di negeri Paman Besut Persatuan Pejabat dan Politikus melakukan somasi dan melanjutkan dengan melaporkan ke Polisi atas perbuatan tak menyenangkan atau pencemaran nama baik karena tuduhan transaksi seksual artis di atas. Mereka yang dilaporkan ke Polisi adalah artis, mucikari, pimpinan redaksi kantor berita online, jurnalis dan pembaca berita di atas.

Anda membaca artikel ini dan berita online di atas?

Satu dari tujuh ratusan video saya di youtube, kamu punya brapa video di youtube?

Sambil menikmati penampilan Marching Band SMKN di Pembukaan Kejuaraan Basket Softy Cup SMKN 50 Jakarta, saya mendokumentasikan dan upload di youtube, gunakan handphone buat menyenangkan murid dan menyimpan perbuatan baikntuk di kenang, punya brapa video di youtube?

Ujian nasional dan gadget, bicara lewat instagram

  

Mampir yuuu, istagram saya @dwitagama,

fotonya baru 4 ribuan,
followernya baru 3 ribu 6 ratusan,
kalo kamu follow, fasti aku folbak deh.

Dia berharap dibantu Google buat jadi Presiden, kalo kamu?

 
Gubernur negeri paman besut hampir setiap hari membuat pernyataan yang memancing kontroversi di mass media; soal anggaran, pecat pejabat, minuman keras, pelacur, korupsi, banjir, dsb.

Mungkin dia sedang meniru seniornya yang sukses terpilih jadi presiden lewat mengelola mass media & google untuk tingkatkan popularitas dan elektabilitas dirinya, tampaknya gubernur berminat maju jadi calon presiden yang akan datang.

Presiden negeri paman besut meniru keberhasilan presiden negeri paman doblang yang warna kulitnya ungu berhasil terpilih dua kali kerana berteman akrab dengan google lewat pencitraan di mass media.

Coba ukur popularitas pimpinan anda, googling namanya, cari gambar dirinya, googling juga nama anda, seberapa populerkah anda di jagat nyata dan jagat maya?

Anda guru? jika masih banyak murid di sekolah anda yang tak mengenal anda apalagi google?

Jika itu terjadi, mungkin anda harus introspeksi diri tentang komitmen anda dalam bekerja. Supaya hari ini kita lebih baik dari kemarin.

Pernah memoret gunakan Drone?

sejak di sekolah, siapapun bisa merasakan sensasi nikmatnya memotret dari ketinggian.

coba deh, difoto suasana upacara di skolah kamu dari lantai 3 atau 4, bagaimana hasil foto itu?

ini adalah suasana upacara hardiknas 020515 di SMKN 36 Jkt, uplot foto skolah kita yuuuu

Seragam di Negeri Paman Besut bikin hilang rasa percaya diri

  

Di negeri paman besut orang senang dan cenderung fanatik berseragam, hingga ada yang hilang rasa percaya dirinya ketika tak kenakan seragam yang sama dengan yang lainnya. 

Hal itu terjadi karena sejak dilahirkan, belasan tahun sekolah, saat beli baju baru buat hari raya, kuliah, kerja, dsb … rakyat negeri dibiasakan seragam, hingga pakaian seragam atau kaos kesebelasan se dunia laku keras di negeri paman besut, bahkan tak sedikit yang mengeluarkan uang jutaan kepeng untuk membeli kaos idaman, hingga ke stadion markas kesebelasan favoritnya di negeri yang empat musim itu.

Wajah-wajah pada foto di atas mungkin tak peduli pada warna atau corak seragam hingga tulisan di kaosnya, mereka memakai kostum tergantung kesebelasan dimana mereka bekerja, bermain bola.

Mereka, berlatih, berkompetisi, berprestasi, dsb … soal seragam yang dikenakan itu ga penting. Sementara di negeri paman besut, mati-matian mengupayakan punya & mengenakan seragam tanpa bekerja, latihan, kompetisi & prestasi.

Pake kaosnya aja udah bangga banget, main bola tak bisa, berprestasi ga pernah, seolah mementingkan kulit dibanding isinya. Sementara di negeri lain mereka berprestasi dan berganti sergam sekian waktu sekali karena kontrak kerja & prestasi, punya berapa jersey?