Kejadiannya tahun 2013, saya yakin diantara mereka sudah ada yang jadi sarjana, atau bahkan sedang lanjut S2 di dalam dan luar negeri, miss u much guys, semoga kalian sukses dunia akherat tak pake narkoba.
Informasi training saya lainnya bisa dinikmati disini, nikmati ribuan foto-foto training saya disana, ribuan foto saya lainnya di instagram, video saya di Youtube ada lebih dari 1.100 bisa dinikmati disini, perlu download slide-slide Saya silahkan klik disini.
Video di atas merupakan salah satu contoh pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler yang didukung sponsor, produknya bisa apa saja, perusahaan datang dengan cara diundang atau tiba-tiba datang tanpa undangan, agar bisa sukses dari kedua fihak, sekolah maupun perusahaan itu perlu kreatifitas ide sekolah dan perencanaan yang baik dari kedua belah fihak.
Perhatikan meja kursi di kelas kamu, jika banyak coretan tipp ex, spidol, dsb mungkin bisa jadi indikator bahwa ada murid miskin atau berbakat jadi orang miskin. Kenapa?
Salah satu ciri orang miskin adalah rumahnya kotor atau kumuh, meja kursi kelas yang dikotori itu cermin kebiasaan hidup di rumah. Jika sekolahmu banyak orang berkecukupan yang biasa hidup bersih maka di kelas dia biasa hidup bersih tak mencoret-coret meja kursi, dinding, dsb.
Pemilik tipp ex mungkin tak akan menggunakan tipp exnya untuk coret-coret meja karena dia tahu harga beli barang itu. Orang miskin yang meminjam tipp ex itu tak tahu harga belinya berapa dan dengan senang hati dia coret-coret tipp ex dimana-mana. Penggaris besi bisa jadi alat merubah suasana miskin jadi suasana kaya.
Mau jadi orang kaya? Lakukan kebiasaan orang kaya, yaitu hidup bersih, rapih dan wangi … liat deh, tua nanti hidupmu kaya dan bahagia, selamat mencoba.
Saya sedih liat linimasa twitter saya yang kabarkan kantor berita yang liputannya disimak orang se dunia bikin liputan tawuran pelajar di negeri ini yang sudah banyak korban jiwa. Dokumentasi video mempeelihatkan pelajar SLTA tawuran menggunakan aneka senjata tajam dan wawancara dengan ibu korban yang anaknya meninggal akibat tawuran.
Buat kita di negeri yang makmur ini mungkin sudah sangat terbiasa melihat berita tawuran. Guru dan Kepala Sekolah yang ditanya apakah sudah melakukan usaha-usaha pencegahan tawuran pasti menjawab sudah. Kenapa tawuran pelajar tak kunjung berhenti, bahkan kini dilakuka oleh pelajar Sekolah Dasar (SD).
Membawa senjata tajam itu melanggar hukum dan bisa membuat pelakunya mendekam di penjara, kabar tentang tertangkapnya pelajar membawa senjata tajam sering terdengar tapi lenyap tak berujung penjara buat pelakunya, sehingga pelajar lainnya ikut membawa senjata tajam dan merasa bahwa membawa senjata tajam itu bukan pelanggaran hukum, akibatnya kematian pelajar cuma menunggu waktu karena senjatanya sudah selalu dipersiapkan hanya tinggal menunggu waktu dan tepat yang tepat.
Beralasan hak azasi manusia dan perlindungan anak, pembawa senjata tajam dan pelaku yang mengakibatkan kematian tak diproses secara hukum, seolah dibiarkan untuk kembali membawa senjata tajam dan melakukan tawuran. Seharusnya anak pelanggar hukum yang membawa senjata tajam atau melakukan tawuran harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku, negara harus menyiapkan penjara anak dengan dukungan fasilitas untuk anak seperti sarana bermain dan sekolah.
Semoga Al Jazera belum sempat membuat liputan pelajar SD tawuran hingga memakan korban para pengelola pendidikan negeri ini yang berpendidikan sarjana hingga bergelar profesor mampu membentuk karakter anak negeri gemar berprestasi, berkompetisi, berkreasi tak lagi tawuran sampai mati, menurut kamu?
Salah satu cara melatih anak memanfaatkan gadget dan sosial media untuk kebaikan serta meningkatkan rasa percaya diri yang berujung pada pembentukan karakter dapat dilakukan diantaranya dengan memberi tugas membuat video tentang topik tertentu hingga diunggah ke youtube.
Korupsi
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, sehingga terasa banyak sekali orang yang pernah melakukan itu dan berita tentang koruptor tak pernah berhenti menghiasi berita di media cetak dan elektronik.
Merokok
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, seolah tak ada bahaya dari kebiasaan merokok, ayah dan ibu merokok di rumah, anak, cucu dan menantu juga kecanduan rokok semua. Sejak Sekolah Dasar anak-anak di negeri ini sudah terbiasa merokok.
Pemburu Gratisan
Era demokrasi dan gemuruh kontestasi pemilihan kepala daerah dan kepala negara mengkampanyekan banyak hal serba gratis, sekolah maunya gratis sementara demi gengsi dan ambisi masuk sekolah swasta membayar puluhan juta pun dilakoni. Mungkin bergaya supaya seperti anak muda atau manusia masa kini yang sukses termakan iklan jadi rutin menghisap asap dan merokok tak henti, ketika sakit inginnya berobat gratis.
BJPS
Gaya hidup BJPS – Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita yang sedang trendi saat ini, mengumbar foto di media sosial bergaya sosialita bak pragawan dan pragawati, memakai busana bermerek kelas dunia, penghasilan pas-pasan tapi makan di tempat yang mahal dan gawai terbitan terbaru.
Kredit
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, seolah tak ada bahaya dari kebiasaan kredit berbagai kebutuhan hidup. Ketiadaan angkutan umum dan buruknys sistem transportasi negeri direspon dengan kredit sepeda motor atau mobil. Alih-alih menuntut para kepala daerah yang mengumbar janji kampanya tapi tak bisa baguskan sistem transportasi umum, rakyat merasa lebih tajir memiliki kendaraan. Padahal di negeri yang makmur, rakyatnya enggan membeli sepeda motor atau mobil karena sistem transportasi sudah dikelola dengan baik.