Makan Siang Bersama Anjing-anjing Goblok

Siang ini saya memenuhi kebutuhan asupan tubuh makan di sebuah warung di belakang sekolah menengah terbaik di Jakarta yang mungkin menjadi sekolah terbaik negeri ini.

Letak tempat makan itu persis menempel pada pagar sekolah bernomor lebih dari seratus, lokasi jalan perumahan yang biasa jadi tempat parkir penjemput anak-anak berotak encer.

Ketika sedang asik menikmati menu pilihan datanglah sekelompok anak berseragam putih biru, mereka memesan makanan sambil bercengkerama dan sering sekali bertukar ucapan “anjing”, “goblog”, “bego”, bahkan “ngenxxx”.

Panas terasa kuping saya mendengar ucapan remaja-remaja harapan bangsa, ini masalah pendidikan berbahasa atau pendidikan karakter?

Bagaimanakah pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah? Andai sejak di sekolah dasar murid dibiasakan bertutur kata yang baik harusnya saat remaja mereka jadi terbiasa bertutur kata yang baik.

Jika kebiasaan berkata buruk itu diakibatkan pergaulan di luar rumah dengan rekan sebaya? Atau dibentuk oleh kebiasaan berkomunikasi di rumah dengan kata-kata yang buruk?.

Menteri Pendidikan tampaknya harus mendorong perubahan metode atau model pembelajaran bahasa sehingga terbentuk warga negara yang biasa bertutur kata baik dan sopan.

Di ranah pergaulan remaja di luar sekolah dan di luar rumah, siapakah yang bertanggung jawab atau peduli saat rakyat saling berbicara dengan bahasa buruk atau tak sopan.

Di keluarga, adakah yang bisa mengambil peran atau peduli jika budaya komunikasi di keluarga itu sangat buruk, terbiasa menggunakan kata-kata buruk, memurut anda?

Miskin Settingan

poor
Foto: pixabay.com

Di negeri Paman Besut banyak warganya yang berpura-pura miskin, saat mengandung dicarinya surat keterangan tak mampu agar bisa melahirkan di rumah sakit tanpa biaya alias gratis.

Pekerjaan suami disembunyikan, tetangga dan sanak keluarga tak boleh tahu, sengaja tinggal di tempat yang kumuh agar status tak mampu bisa terus dimanfaatkan memperoleh pelayanan kesehatan saat anggota keluarganya sakit.

Saat anaknya akan bersekolah, surat keterangan tak mampu kembali digunakan untuk memperoleh jalur khusus diterima di sekolah favorit dekat rumah. Berlanjut dengan meminta beasiswa berkedok kartu paman pintar yang uangnya cair tiga bulan sekali, atai enam bulan sekali bisa untuk membeli seragam sekolah, buku, beras, daging, termasuk pakaian orang tuanya, dsb.

Sampai anak-anaknya di SLTA (Sekolah lanjutan Tingkat Atas) banyak keluarga negeri paman besut terus berpura-pura miskin untuk menerima berbagai fasilitas dan kemudahan dari negara.

Memasuki perguruan tinggi, keluarga itu masih menggunakan surat keterangan tidak mempu untuk medapatkan kemudahan masuk perguruan tinggi dan beasiswa dari negara, hingga lulus kuliah.

Ayahnya bekerja, memiliki penghasilan dengan bekerja serabutan, penghasilannya digunakan untuk membiayai kehidupan keluarga dan sisanya ditabung di bank, setelah menabung bertahun-tahun uangnya semakin banyak tetapi kepala keluarga itu tak berani membeli aset, seperti sepeda motor karena takut masuk kategori tidak miskin lagi dan tidak mendapat fasilitas-fasilitas kartu paman pintar yang sudah dinikmati semua anak-anaknya selama bertahun-tahun. Keluarga itu pun tetap tinggal di lingkungan yang kumuh agar predikat miskin bisa selalu diperoleh untuk mendapat fasilitas kartu paman pintar dan fasilitas negara lainnya.

Fasilitas kartu paman pintar dicabut jika diketahui dalam satu kartu keluarga memiliki beberapa unit sepeda motor, sementara berapapun simpanan sebuah keluarga di bank tak membuat fasilitas kartu paman pintar dan fasilitas negara lainnya diberhentikan.

Reshuffle Kabinet Bakal Terjadi, Mendikbud Aman?

Sebuah lembaga survey ternama negeri ini sudah mengeluarkan hasil survey masyarakat terhadap menteri-menteri di kabinet Jokowi, ini dipublish hampir bersamaan dengan Kongres sebuah partai yang ricuh di Sulawesi dan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Survey dan dukungan hasil kongres partai itu cukan secara kebetulan, tetapi sebuah momentum yang dijadwalkan waktunya sesuai pola kerja Jokowi pada kabinet yang lalu, ada reshuffle yang kriterianya sangat beragam sesuai kemauan Jokowi sebagai pemegang hak perogratif.

Pada periode pemerintahan Jokowi yang lalu Mendikbud termasuk yang direhuffle, apakah Mas Nadiem masih aman dari reshuffle? Tampaknya Mas Menteri berusaha melaksanakan intruksi presiden dengan kecepatan yang tinggi pada awalnya, tetapi kini Mas Menteri terlihat seperti mengurangi kecepatan dan menahan diri tak terlalu sering mengeluarkan ide-ide pembaharuan, sering mengajak berbicara stakeholder pendidikan negeri ini, apakah situasi ini membuat Mas Menteri aman dari reshuffle? bisa saja belum aman, karena jabatannya banyak diincar oleh partai-partai pendukung koalisi, termasuk yang baru saja berkongres dan mendeklarasikan dukungan.

Tak ada yang gratis dalam politik, dukungan baru sebuah partai harus mendapat imbalan di kabinet agar proses pengambilan keputusan di parlemen tak terganggu, oleh sebab itu penggantian menteri pasti akan terjadi untuk mengakomodir partai yang baru masuk ke basisan koalisi. Siapakah menteri yang bakal tersingkir?

Bercermin pada beberapa kali reshuffle yang dilakukan Jokowi, menteri yang membuat gaduh, asik sendiri, jarang memberitakan kegiatan dan program-programnya  berpeluang besar direshuffle, salah satunya adalah menteri agama yang memulai kerja kabinet dengan kegaduhan celana cingkrang dan cadar yang kemudian tak diteruskan, isu radikal, pendaftaran majelis taklim, surat rekomendasi bagi FPI, perusakan mushola dan gereja tampaknya membuat Jokowi “gerah”, apalagi di partai yang baru berkongres dan masuk koalisi partai pendukung memiliki banyak kader yang mumpuni di bidang keagamaan.

Menteri kelautan tampaknya juga sering menimbulkan polemik dalam mengambil kebijakan, bahkan seolah secara frontal saling berbantah dengan mantan menteri kelautan melalu sosial media, padahal menteri kelautan sebelumnya sangat diapresiasi penduduk negeri dan aktivis sosial media. Kemungkinan menteri kelautan akan digantikan oleh militer dari partai yang sama, karena partai itu banyak memiliki stok militer, sekaligus untuk mencegah luka militer yang salah satu menterinya di reshuffle.

Beberapa menteri lain yang akan terkena reshuffle adalah mereka yang gagap, seolah tak percaya diri memulai program kerja, seolah tak terdengar aksi “kerja, kerja, kerja” yang selalu digembar-gemborkan Jokowi. Jika presiden sibuk blusukan kesana kemari (kapan ke Kediri?) menteri yang asik di ruang kerjanya saja tanpa publikasi, bersiaplah menyingkir karena reshuffle, ini membuat partai pendukung ketar-ketir, menurut Anda?

Wajah-wajah Kardus, Wajah Kita?

Foto: Thinkstock

Kardus adalah kotak yang terbuat dari kertas, umumnya berwarna coklat, memiliki ketebalan tertentu, ada yang dibuat berlapis, bisa dilipat sehingga mudah dibentuk sesuai keperluan dan bisa ditempel atau dicetak logo dan pesan-pesan tertentu sehingga mudah disusun, dan bagus dipandang.

Wajah-wajah kardus adalah wajah-wajah yang sering kita lihat di televisi atau media cetak, mereka selalu berusaha bagus dilihat dengan berpenampilan yang mentereng, sering dengan busana mahal, berusaha tersenyum agar muncul bagus di media. Penampilan itu membungkus kelakuannya korupsi, selingkuh, mengedarkan narkoba, mencuri, dsb.

Wajah-wajah kardus itu seolah tak merasa bersalah dengan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan walau di pengadilan mreka telah dijatuhi hukuman dan mengantat mereka ke penjara.

Wajah-wajah kardus juga sering terlihat di jalan raya, melanggar rambu lalu lintas seperti hal yang biasa, perhatikan wajah-wajah pengendara yang melawan arah, penerobos lampu merah, parkir di tempat terlarang, naik motor tanpa helm, Wajah-wajah mereka biasa-biasa saja, tak merasa bersalah, kadang mereka lebih galak kepada orang lain yang mengingatkan atau polisi yang menilang. Wajah-wajah kardus 

Asap Pagi dan Sore, Nikmat atau Tamat?

Pagi hari, matahari belum muncul saya berjumpa seorang lelaki jalan tergopoh-gopoh tangannya naik turun mengantarkan benda putih 9 cm menyala karena ada apinya, dihisap, dihembuskan, berulang-ulang, hari belum mulai, lelaki itu ngos-ngosan, mulutnya menghisap asap hingga pipinya kempot, terus dihisap hingga mulutnya penuh asap dan pipinya menggelembung, lalu dihembuskan dan membuat penampakan kempot pipinya dengan asap membuncah dari bibirnya hingga nafasnya pendek-pendek.

Sore hari, matahari mulai menghilang dari bumi, hari mulai temaram saya berjumpa seorang lelaki jalan tergopoh-gopoh tangannya naik turun mengantarkan benda putih 9 cm menyala karena ada apinya, dihisap, dihembuskan, berulang-ulang, hari belum gelap, malam masih beberapa jam lagi, lelaki itu ngos-ngosan, mulutnya menghisap asap hingga pipinya kempot, terus dihisap hingga mulutnya penuh asap dan pipinya menggelembung, lalu dihembuskan dan membuat penampakan kempot pipinya dengan asap membuncah dari bibirnya hingga nafasnya pendek-pendek.

Saya tak bertanya pada mereka bagaimana perasaan, atau kenikmatan apa yang dirasakan bergaul dengan asap, kalo kamu?

Penari Kecak Bali

IMG_3957

Tari Kecak juga sering disebut Tari Sanghyang yang dipertunjukkan sewaktu-waktu untuk upacara keagamaan. Penari biasanya kemasukan roh dan bisa berkomunikasi dengan para dewa atau para leluhur yang telah disucikan. Penari tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan sabda-Nya. Saat kerasukan, mereka juga akan melakukan tindakan yang di luar dugaan, seperti melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang mereka tidak pernah keluarkan sebelumnya.

ASAL MULA NAMA KECAK

Wayan Limbak merupakan sosok yang menciptakan Tari Kecak. Pada tahun 1930, Limbak sudah mempopulerkan tarian ini ke mancanegara dan dibantu oleh Walter Spies, pelukis asal Jerman. Para penari laki-laki yang menari kecak akan meneriakkan kata ‘cak cak cak’. Dari situlah nama Kecak tercipta. Selain teriakan tersebut, alunan musik Tari Kecak juga berasal dari suara kincringan yang diikatkan pada kaki penari pemeran tokoh-tokoh Ramayana.

Di dalam lingkaran, para penari lainnnya beraksi. Mereka memainkan tarian yang diambil dari episode cerita Ramayana yang berusaha menyelamatkan Shinta dari tangan jahat Rahwana. Tak jarang, Tari Kecak juga melibatkan pengunjung yang tengah menonton aksi tarian tersebut.

MEMILIKI BANYAK FUNGSI DAN PESAN MORAL
1. MENGANDUNG NILAI SENI TINGGI
Meskipun nggak diiringi musik atau gamelan, tapi Tari Kecak tetap terlihat indah dan kompak. Gerakan yang dibuat para penarinya bisa tetap seirama! Itulah yang membuatnya bernilai seni tinggi dan dicintai oleh para turis. Meskipun turis yang menonton Tari Kecak bukan beragama Hindu, namun mereka tetap senang menonton Tari Kecak. Rasanya seperti ada yang kurang kalau ke Bali nggak nonton Tari Kecak!

2. BELAJAR MENGANDALKAN KEKUATAN TUHAN
Di Tari Kecak, ada adegan di mana Rama meminta pertolongan pada Dewata. Hal itu membuktikan bahwa Rama memercayai kekuatan Tuhan untuk menolomg dirinya. Tari Kecak juga dipercaya sebagai salah satu ritual untuk memanggil dewi yang bisa mengusir penyakit dan melindungi warga dan kekuatan jahat. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual tersebut adalah Dewi Suprabha atau Tilotama.

3. BANYAK PESAN MORAL
Tari Kecak memiliki cerita mendalam dan menyampaikan pesan moral untuk penontonnya. Seperti, kesetiaan Shinta pada suaminya Rama. Juga Burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya demi menyelamatkan Shinta dari cengkeraman Rahwana. Dari cerita itu, kita juga diajarkan agar tidak memiliki sifat buruk seperti Rahwana yang serakah dan suka mengambil milik orang lain secara paksa.

Sumber: pegipegi.com

Barong Keket Bali

IMG_4089

Barong ket atau biasa disebut barong keket merupakan jenis barong yang paling sering kita jumpai. Hal ini karena barong inilah yang sering dipentaskan saat pergelaran calonarang atau pertunjukan sakral lainnya. Sekilas dari penampilan, barong ini menyerupai singa dan macan.

Jika dilihat dari bentuk badan hingga wajah, barong ini merupakan perpaduan antara macan, singa, sapi, dan naga. Ukurannya juga cukup besar dengan panjang 3,5 sampai 4 meter, dan tinggi 1,5 sampai 2 meter. Wajah barong ini berwarna merah, badannya ramping dengan semacam punduk di dekat kepala.

Bulu-bulunya terbuat dari serat pandan dan ijuk serta memiliki jenggot dengan hiasan bunga kamboja. Badannya juga dihiasi oleh beberapa hiasan dengan cermin kecil. Tari barong ini dimainkan oleh dua orang berposisi depan dan belakang yang biasa disebut juru bapang.

Juru bapang depan bertugas memegang kepala barong dan mengendalikan pergerakan. Sedangkan yang belakang mengikuti juru bapang di depan.

Sumber: bali.idntimes.com

Kangen Bali

IMG_4099
Dokpri, 2010

Tetiba saya merindukan Bali, suara gemerincing logam dan kendang Bali saling bersahutan ditimpahi suara seruling mengisi relung hati, melengkapi pandangan mata menikmati gerakan tari kecak dengan latar belakang senja dan laut di Uluwatu, sebuah tempat yang selalu saya datangi jika berkunjung ke Bali, kalo kamu?

 

Tajen, Adu Ayam Bali

tajen
foto: Dedi Dwitagama, 2010

Pada suatu kunjungan ke Bali, 2010 Saya sempat melewati halaman rumah penduduk Bali yang cukup luas, dimana terdapat beberapa kandang ayam yang merisi masing-masing satu ekor sedang dirawat oleh pemiliknya dengan cara yang tidak biasa, sanagat serius. Rupanya itu adalah ayam aduan yang biasa digunakan untuk sabung ayam atau adu ayam yang di Bali disebut tajen.

Rupanya adu ayam memiliki sejarah panjang di Indonesia, diberbagai daerah, berbeda pulau sejak zaman kerajaan masa lalu sudah ada budaya adu ayam, dan rupanya sampai saat ini kegiatan adu ayam masih sering berlangsung, termasuk di Jakarta, kamu pernah lihat?