Mendokumentasikan Kehadiran di SMPN 207 Jakarta

Nikmati ribuan foto-foto training saya disana, ribuan foto saya lainnya di instagram, video saya di Youtube ada ratusan bisa dinikmati disini.

Buat Murid yang Mau Maju, Guru yang Mau Tahu juga boleh? Silahkan kontak panitianya

image

Melanjutkan info sahabat saya @dnrnoer:
Education is the MOST powerful weapon which you can use to change the world — Nelson Mandela
==================
KAPMI Jakarta Proudly Present

Education and Students Day (ESD) 2016
“Nationalist, Creative, and Smart Education”
==================
Talkshow inspiratif mengenai pendidikan untuk menumbuhkan pelajar yang nasionalis, kreatif, dan cerdas.
Punya pesan untuk pendidikan?
Kalian bisa tulis sepuasnya di acara ini! “1000 pesan pelajar untuk Indonesia”

You’ll get:
– Knowledge
– Talkshow inspiratif
– E-certificate – Photobooth – Meet up Students
– Doorprize
– Snack

Pembicara:
– Dedi Dwitagama, MM., M.Si (Guru berprestasi Se-Jakarta) – Radifan Ikramullah (Hafidz 30 Juz) – Juan Antonio (Pelajar berprestasi)
Keynote Speaker:
– Reni Rupini A. (Founder Masyarakat Pemerhati Pendidikan, CEO Edupost.id)

Special Performances:
– Tim robotik MAN 2 Jakarta (Juara 2 Robotik Internasional) – Tim Aero-modeling SMKN 29 Jakarta (Juara umum aeromodelling piala gubernur Jawa Barat tingkat nasional 3 tahun berturut2)
Hari/tanggal: Minggu, 8 Mei 2016
Waktu: 08.00 s.d 12.00 WIB
Tempat: Aula Graha Utama Kemendikbud Jakarta
Gedung A Kemdikbud Lt. 3, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta
Rute:
🚌Busway: Koridor 1 (blok m-kota) turun di halte bunderan senayan
🚎Kopaja: Kopaja 19 blok m-tanah abang turun di depan gedung kemendiknas ⚠PESERTA TERBATAS! HANYA 300 PELAJAR
Segera amankan kursi kamu. 📋Format Pendaftaran :
Nama_Sekolah_Jenis Kelamin_No. HP_ID Line(Jika ada) _Email | 📲Kirim ke CP Pendaftaran 📱CP Pendaftaran
Laki-laki 0896-9001-4990 (SMS/WA) // mhdrodhi (Line)
Perempuan 0857-7618-6000 (SMS/WA) // salsaryantari (Line) ⌛Pendaftaran ditutup pada Sabtu, 7 Mei 2016 jam 20.00 *Khusus pelajar

Organized by:
KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia) JAKARTA

Sponsor:
PKPU (Lembaga Kemanusiaan Nasional)
Media Partner:
Edupost ID

Follow Us on Socmed
🌐 Facebook : KAPMI Nasional
🐦 Twitter: @kapminasional
🖼 Instagram : @kapminasional
♻Line: @xdy4361g http://line.me/ti/p/%40xdy4361g

Nikmati slide baru saya di Slideshare

Nikmati ribuan foto-foto training saya disana, ribuan foto saya lainnya di instagram, video saya di Youtube ada ratusan bisa dinikmati disini.

Mendokumentasikan Wajah-wajah Bergairah

Sebelum dihapus dari harddisk agar menambah ruang simpan teman kerja Saya, foto-foto di atas saya angkat untuk bisa dinikmati semua orang, termasuk Anda, kegiatan di atas adalah dokumentasi kehadiran Saya di kegiatan EDU WATCH – BEM UNJ, di Rawamangun Jakarta Timur 18 April 2015, terima kasih telah berkunjung ke blog Saya, semoga bermanfaat.

Nikmati ribuan foto-foto training saya disana, ribuan foto saya lainnya di instagram, video saya di Youtube ada ratusan bisa dinikmati disini.

Coba Search atau cari di Google nama Guru Anda atau sahabat Guru yang HEBAT

Sebuah catatan kecil dari salah satu Training Saya: 

 Coba Search atau cari di Google nama Guru Anda atau sahabat Guru yang menurut Anda termasuk punya prestasi luar biasa atau masuk kategori Guru Hebat, teman-teman Guru peserta pelatihan menyebut banyak nama, beberapa langsung dicari dan ditayangkan di layar, dengan hasil yang minim.

SEARCH 1

“Jarang sekali infonya di Google, mungkin mereka Guru-guru Tua.”
“Mungkin mereka tak pernah diberitakan mass media.”
“Mereka tak terbiasa dengan Teknologi Informasi.”
….
Berbagai alasan mereka ungkapkan merespon fakta hasil pencarian di Google.

Saya persilahkan mereka search “IBU EEN”

SEARCH 2

Banyak sekali info dan foto-foto yang mengekspose Ibu Een, Guru yang mengabdikan dirinya walau dalam keadaan lumpuh, Beliau Guru Hebat, yang aktifitasnya diberitakan oleh banyak fihak sehingga bertebaran infonya saat kita search di Google.

Saya persilahkan peserta search “DEDI DWITAGAMA” dan ini hasilnya:

SEARCH 3

Kenapa bisa begitu?
Di era smartphone, dimana teknologi informasi digital dalam genggaman setiap orang lewat aplikasi android, semua orang bisa memberitakan apa saja yang dia lakukan untuk bisa diketahui dan dimanfaatkan orang lain, atau sekedar jadi dokumentasi perjalanan hidup atau karier seseorang, medianya bisa Website, Blog, Twitter, Facebook, Instagram, dan sebagainya, coba deh.

Kamu Hobbi Tawuran tapi Takut Hujan?

  

Saya nulis di twitter begini: 

 “Skolah gratis, ortu sengsara doyan tawuran, mati.
Mungkin ortunya seneng ga ada lagi anak yg suka ngebentak-bentak minta beliin motor,
minta bensin tiap hari …” 

 ternyata ada yang membalas begini: 

 “Mungkin jadi hobi anak anak itu.” 

Adakah anak yang hobinya tawuran?
Kalau saat melakukan hobinya dia mati,
apa kira-kira hobi baru dia di alam sana?

Saya perhatikan,
hampir tak pernah terjadi tawuran saat hujan lebat
mungkin para pelaku sadar badannya ringkih mudah sakit
mungkin jika terjadi tawuran bisa minta tolong teman-teman Petugas Pemadam Kebakaran
untuk menyemprotkan air ke kerumunan pelaku tawuran
polisi dan satpol bisa menunggu di ring dua (agak jauh)
jika ada anak sekolah yang basah kuyup segera ditanggkap
karena dia pelaku tawuran
atau saat dikumpulkan di kantor polisi siram aja terus
pasti dia kedinginan dan sakit flu
bukankah itu lebih baik daripada dia mati?

tapi apakah dia bakal kapok dan berganti hobbi?

Negeri yang Selalu Berawan

image

Anak kecil itu cuma meniru
Ingin tahu rasa asap yang diisap orang
Remaja itu cuma ikut bergaya
Ketika teman-temannya bersama isap asap

Saat jadi pemuda
Rokok sudah seperti teman
Diisap saat bersama teman
Diisap saat sendiri seolah jadi teman

Orang tua tak melarang merokok
Karena mereka juga perokok
Walau kadang ada perasaan tak nyaman
Mereka bergantian merokok di rumah
Jika setelah makan, anak & orang tua merokok bareng
Mungkin hal itu membuat makanan yang disantap lebih terasa nikmatnya

Sekolah sudah, bekerja belum tetapi asap selalu diisap
Orang tua tak keberatan memberi uang untuk membeli rokok

Anak muda itu sering bengong pagi hari
Sambil menghisap & menghembuskan asap dari mulutnya
Hari beranjak siang, makin banyak rokok yang dihisap
Pergi dari rumah menemui teman sambil merokok
Berharap ada yang mengajaknya bekerja untuk bisa membeli rokok
Karena kebutuhan rokoknya kini semakin banyak

Saat menganggur, merokok jadi seperti bekerja
Mereka yang bekerja, merokok jadi seperti penambah daya
Mereka tak tahu bahaya rokok?
Mereka tahu, tetapi sensasi & kenikmatan asap mengalahkan logika
Dokter merokok,
Tentara merokok,
Guru merokok,
Ulama merokok,
Menteri merokok,
Artis merokok,
Pilot merokok,
Arsitek merokok,
Profesor merokok,
Satpol PP merokok,
Satpam merokok,
Pemulung merokok,
Lelaki merokok,
Perempuan merokok,
Dewasa merokok,
Remaja merokok,
Anak-anak merokok,
Hampir semua orang di negeri ini merokok

Hebat sekali asap itu
Apakah yang dikandung rokok
Sehingga jutaan orang menyukainya
Berapa untung yang diperoleh pemilik pabrik asap setiap harinya?

Hebatnya lagi, rokok itu seperti bumbu masak
Yang bikin lezat apapun makanannya
Karena setelah selesai bersantap mereka isap asap
Mungkin itu sebabnya negeri ini selalu berawan di langitnya

Sekolah seolah tak peduli tentang asap
Razia murid yang membawa rokok cuma kadang-kadang
Hukuman buat pelanggar makin tak jelas, takut melanggar HAM
Warung depan sekolah menjual rokok tak peduli
Dinas kasih target Lulus UN 100 %
Tak ada pendataan berapa murid yang merokok
Ternyata Kepala Sekolahnya perokok,
Guru-gurunya perokok,
Karyawan sekolahnya perokok,
Mungkin itu sebabnya kenapa negeri ini selalu berawan

REMEMBER ISVILL AGAIN

DWITAGAMA ISVILL

Thx for belive in me

Anak sekolah mati lagi, tawuran masih jalan?

image

Ada lagi anak sekolah mati, kenapa negeri yang katanya gemar bersatu, saling sayang dan berketuhanan anak sekolahnya gemar saling bunuh? Bagaimana bisa anak sekolah berbekal.pedang yang merupakan senjata tajam dan bisa dihukum berat walau cuma sekedar membawa?.

Pembajak, teeoris aja bisa ditaklukan, kalo cuma pelajar pembunuh temannya mah gampang buat Polisi” hebat negeri ini, yg masih doyan tawuran sgera banyakin ibadah & beramal supaya masuk sorga kalo mati, udah miskin, skolah gratis eh ekskulnya tawuran, bersiaplah menyusul temen kamu itu, mau?

Bupati Purwakarta krearif & berani terapkan aturan yang tak biasa, melarang sekolah yang muridnya tawuran untuk menerima murid baru, sama artinya dengan menutup sekolah itu. Hal ini bisa membuat sekolah lain berusaha lebih keras mengendalikan anak didiknya. Andai makin banyak pemda yang peduli …

Sepeda Motor: Media pendidikan melanggar hukum warga negara paman besut

image

Orang tua mengajarkan anak anaknya melanggar hukum sejak masih sangat kecil, padahal negara mengatur bahwa pengendara motor harus memiliki SIM,  sudah berusia 17 tahun.

Anak merasa bahwa melanggar hukum jadi tak masalah, termasuk sekolah yang masih membiarkan mengetahui muridnya membawa motor ke sekolah walaupun dinas pendidikan atau pemda melarang murid membawa motor ke sekokah.

Angkutan kota yang buruk pengelolaannya seolah bukan masalah dan rakyat tak menuntut kepada presiden, gubernur, bupati yang tak mampu menyediakan transformasi yang baik buat rakyatnya. Rakyat miskin dengan terpaksa mengkredit motor dengan harga mahal supaya bisa bepergian kemana-mana.

Korban mati disebabkan kecelakaan motor khususnya dikalangan remaja seolah tak dihitung, padahal banyak skali yang mati atau cacat karena kecelakaan lalu lintas. Polisi seolah membiarkan anak kecil atau anak sekolah melanggar peraturan lalu lintas & tak memberi hukuman yang mendidik.

Pernah mengajarkan anak kecil di keluarga anda mengendarai motor?

Arman Maulana, Johan Cruyff dan Rokok

image

image

Apakah Armand Maulana yang penyanyi group band GIGI kenal dengan Johan Cruyff yang pemain sepakbola terkenal dunia asal Belanda?

Dua foto di atas perlihatkan mereka seolah terhubung dengan benda yang sama, yaitu ROKOK.

Arman awet muda karena tak merokok, sememtata Cruyff meninggalkan dunia karena rokok, kalo kamu?

Pencitraan Sekolah (School Branding) itu harus, atau sekolah Anda bakal tak ada peminat

image

Pencitraan Sekolah atau School Branding adalah suatu cara seseorang membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya, adalah citra visual dan pesan yang masuk atau terekam di memori seseorang ketika mendengar nama sebuah sekolah disebut dalam percaturan ribuan sekolah yang massal, banyak sekali. Jika Anda adalah Guru atau karyawan sekolah, ini adalah janji apa yang dinawarkan sekolah Anda, yang membedakan sekolah anda dengan sekolah lainnya. Ini adalah harapan yang ada di benak pelanggan utama, orang tua murid Sekolah Anda. Ini adalah kesempatan untuk terhubung secara emosional dengan orang tua murid Sekolah Anda. Pencitraan sekolah membuat orang tua mendaftarkan anaknya dan mengundang berbagai pihak atau stakeholder untuk ikut serta bergabung dengan memberi dukungan dalam upaya menjalankan misi sekolah karena bisa saling mendatangkan manfaat.

Pencitraan Sekolah serupa dengan Pencitraan Manusia, ada sekolah yang dibangun di tepi jalan utama kota, akibatnya sejak pertama kali menerima murid baru sudah menjadi rebutan masyarakat sehingga yang diterima di sekolah itu memiliki nilai bagus dan dengan pembinaan yang biasa-biasa saja, alumni sekolah itu bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ternama atau merebut peluang kerja.

Sekolah di atas seperti seorang bayi yang dilahirkan sebagai keturunan keluarga bergenetik unggul, kaya raya, penampilannya bagus, intelegensinya bagus sehingga orang-orang disekitarnya tertarik padanya.

Bagaimana sekolah Anda? Apakah bergenetik baik disebabkan berbagai faktor seperti lokasi, konsep pendirian sejak awal (ada sekolah yang dibangun untuk jadi unggulan)?

Apakah sekolah Anda mewah? Sehingga orang-orang kaya senang bersekolah di tempat Anda, atau letak sekolah Anda “mewah” dalam arti mepet sawah (di pinggir sawah), mungkin sekolah Anda di perkampungan, di dalam gang  atau pedalaman yang tak bisa dicapai kendaraan roda empat, hanya bisa dilalui kendaraan beroda dua atau  berjalan kaki.

Apakah citra sekolah bisa dibentuk? Bagaimana membentuk citra sekolah?, bagaimana merubah citra sekolah?

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Setiap jenjang pendidikan memiliki tujuan yang khas, misalnya tujuan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, sbb:

Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (c) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Sekolah yang punya citra bagus secara genetika hanya butuh perawatan, memelihara tradisi baik dan terus menunjukkan citra baik sesuai tuntutan masyarakat, jika hanya berdiam diri dan puas dengan keunggulan yang given, misalnya letak sekolah di tepi jalan utama, suatu saat bakal ditinggalkan masyarakat karena perkembangan wilayah pemukiman yang cenderung melebar ke pinggir kota.

Ada sekolah yang terletak di pusat kota, nomor sekolahnya sangat kecil, dahulu mendapat tambahan teladan atau bertaraf internasional kini makin tak diminati, hal ini terlihat dari jumlah dan level nilai murid yang masuk ke sekolah itu, makin menurun.

Anda bekerja di Sekolah Negeri?, merasa tak peduli dengan pencitraan? Karena walau semua guru bekerja santai, asal-asalan tanpa motivasi ke arah tujuan pendidikan, murid baru tak pernah berkurang, bahkan selalu berlebih karena gratis tak berbiaya dan semua fasilitas dipenuhi oleh Pemerintah.

Perhatikan banyak Sekolah Dasar di Negeri ini yang mengalami kesulitan sehingga melakukan berbagai cara agar masyarakat mau menyekolahkan anaknya di sekolahnya, bahkan ada sekolah yang guru-gurunya merelakan sebagian tunjangan sertifikasinya dikumpulkan untuk dibelikan seragam sekolah yang akan dihadiahkan kepada murid baru yang mendaftar di sekolah itu, karena masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sekolah itu.

Tak sedikit pula sekolah yang tak memperoleh murid baru sehingga sekolahnya dimerger atau digabung dengan sekolah lain yang masih ada peminat, ada yang bilang Program Keluarga Berencana (KB) berhasil sehingga jumlah penduduk berkurang, faktanya sekolah tetangga tetap banyak muridnya.

Bagaimana langkah-langkah melakukan pencitraan sekolah atau school branding?

1. Buatlah Logo atau Seragam Sekolah yang paling menarik, keren atau eye catching istilah anak sekarang, jika logo atau seragam sekolah anda yang sekarang dirasa sudah ketinggalam zaman, libatkan murid dalam bentuk sayembara untuk mendisain logo atau seragam sekolah dengan berbagai filosofi sesuai dengan misi sekolah. Logo atau seragam yang lama menjadi dokumentasi yang bisa dilihat, dikenang lewat display di dinding-dinding sekolah, kelas, website, blog, cerita sejarah sekolah, dsb.

2. Fokus pada tujuan pendidikan nasional & tujuan yang sesuai dengan jenjang pendidikan sekolah anda, usahakan semua sumberdaya berjalan ke arah tujuan, jika ada warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, orang tua dan murid.

Ada contoh sekolah yang menyatakan Ketuhanan dan Kejujuran adalah nilai-nilai yang diterapkan sekolah, ketika ada murid yang menyontek saat ulangan harian atau diketahui mencuri di sekolah mendapat sangsi dikeluarkan dari sekolah. Sekolah-sekolah seperti itu selalu banyak yang berminat walau harus membayar biaya yang mahal untuk diterima di sekolah itu.

3. Pembeda atau Ciri Khas. Orang tua memasukkan anaknya ke sekolah yang punya kelebihan atau pembeda dari sekolah lain, pembeda itu bisa berupa nilai-nilai atau skill yang diajar atau terus dilaksanakan selama murid bersekolah disana. Terlalu berat untuk melaksanakan atau memperlihatkan output semua tujuan pendidikan di Sekolah, pilih saja satu atau sedikit karakter unggulan sebagai pembeda yang bisa dilihat orang tua murid.

Sebagai contoh sekolah yang menyatakan menanamkan nilai ketaqwaan melakukan berbagai kegiatan yang pada akhirnya memperlihatkan sikap taqwa murid sekolah itu lebih baik dari murid sekolah lain, hal ini membuat masyarakat senang menyekolahkan anaknya disana karena merasakan perbedaan tingkah laku anaknya sebelum dan setelah bersekolah disana.

Ada contoh sebaliknya, sekolah yang menyatakan menanamkan nilai KOMPETITIF, tetapi kenyataannya murid di sekolah itu tak dibiasakan menekuni bidang-bidang tertentu yang bisa membuat murid memiliki skill tertentu untuk memenangkan kompetisi, murid jarang diikutkan kompetisi di berbagai bidang, sehingga jarang menjadi juara memenangkan kompetisi, penekanan proses belajar hanya berfokus pada kompetisi mendapatkan nilai Ujian Nasional (UN) yang terbaik, hal ini tak cukup karena banyak orang tua yang sudah menyadari bahwa nilai UN saja tak cukup buat persiapan anaknya menghadapi masa depan.

4. Menyenangkan. Suasana sekolah harus memberi rasa senang dan membuat betah semua warganya, tak ada rasa takut atau cemas. Menjadikan murid, orang tua, guru & karyawan betah berada di sekolah karena teduh, nyaman serta keramahan warga sekolah.

5. Tak punya pembeda atau Ciri Khas. Sekolah yang biasa-biasa saja tanpa ciri khas mungkin masih banyak muridnya karena terletak di pemukiman, tapi coba perhatikan murid di sekolah itu, apakah berasal dari pemukiman terdekat atau dari luar lingkungan.

Saya pernah menjumpai sebuah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang berada di sebuah kompleks pemukiman kelas atas dengan mayoritas penduduknya dari golongan tertentu, ternyata murid sekolah itu yang berasal dari lingkungan terdekat hanya sedikit sekali, tak sampai 5 % mayoritas berasal dari luar kompleks dalam kategori latar belakang sosial ekonomi yang jauh lebih rendah.

Manusia itu unik, dan manusia menyukai hal-hal unik yang berbeda yang bisa memberi nilai lebih, jika hal itu sesuai dengan harapan mereka, maka masyarakat bersedia membayar biaya walau mahal sekalipun secara sukarela, karena yakin bakal mendapat nilai tambah keunggulan yang khas pada anaknya.

Membiarkan Sekolah Anda tak memiliki Pembeda atau Ciri Khas akan membuat fihak luar memberi tekanan-tekanan sesuai kepentingan dan menjadikan manajemen Sekolah Anda semakin gagal fokus menuju kebesaran sekolah dan hanya sibuk menyelesaikan target-target rutin yang diminta lingkungan, tunggu saja saat sekolah Anda makin sepi peminat atau dipilih oleh murid-murid yang dekat tempat tinggalnya atau dengan level nilai rendah dan tak diterima di tempat lain.

6. Mengabarkan. Sekolah harus secara sadar merekam atau mendokumentasikan berbagai aktifitas sekolah, keunikan peserta didik, guru, karyawan, prestasi, proses latihan dan semua hal yang ada di Sekolah dalam bentuk Foto, Video dan menyeleksi foto-foto dan video terbaik untuk dipublikasikan dalam bentuk brosur, website, blog, instagram, youtube dan berbagai platform media sosial.

Guru bisa memberikan tugas belajar, yang pada zaman dulu harus di cetak, kini bisa dirubah dengan meminta murid mempublikasikan di blog, youtube atau media sosial lainnya yang bisa menjadi memory atau kenangan serta materi promosi pencitraan yang alami tentang apa yang dilakukan di Sekolah Anda.

7. ATM sekolah yang bagus. Amati berbagai hal dari sekolah yang bagus memurut Anda, Tiru hal-hal bagus, Modifikasi cara melakukan hal-hal bagus disesuaikan dengan kondisi sekolah Anda.

Melakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) bisa dilakukan dengan berkunjung ke sekokah bagus yang terdekat, tak perlu studi banding hingga naik pesawat.

8. Budaya menghargai prestasi. Prestasi apapun yang diperoleh murid, guru, karyawan sekolah harus selalu mendapat apresiasi dari semua warga sekolah, sehingga muncul semangat berprestasi dan budaya membicarakan prestasi di sekolah jadi kebahagian bersama.

Jika sekolah tak terbiasa dengan budaya prestasi maka yang terjadi adalah pembiasaan membicarakan keburukan, kelemahan, kecelakaan fihak lain. Akhirnya, sekolah jadi terbiasa dengan keributan antar murid, antar guru, tawuran dengan sekolah lain, bolos, hamil di luar nikah, urusan polisi, dsb.

9. Pembiasaan evaluasi, introspeksi dan berubah.

Salah, keliru, gagal, benar, dan sukses adalah proses hidup yang selalu kita jumpai, apapun yang diperoleh harus dievaluasi, untuk jadi bahan perbaikan yang akan dilakukan di masa depan, sehingga perubahan selalu tak bisa dihindari, agar bisa terus bertahan di dunia yang terus berubah.

Di Negeri Paman Besut ada sekolah yang melakukan berbagai rekayasa, dari yang positif seperti mamotivasi murid agar serius belajar, memberi pengayaan materi, latihan soal-soal hingga memberi strategi menyontek atau bekerja sama saat ujian, memberi kunci jawaban, dsb …. sekolah-sekolah itu hanya jadi statistik negara, bahwa sekolah itu ada, tapi guru-guru & murid tak bangga pada sekolahnya hingga makin sepi peminatnya dan ditutup, dimerger atau dialih fungsikan gedungnya untuk keperluan lain, walau sekolah itu tak memungut biaya atau gratis.

Sementara, ada sekolah yang menyeleksi murid baru sangat ketat, menerapkan nilai karakter baik di sekolah, murid yang menyontek saat ulangan harian dikeluarkan dari sekolah, dsb …. umur sekolahnya hampir seratus tahun, tak pernah kekurangan murid, bahkan selalu menolak murid walau orang tua harus membayar uang masuk puluhan juta kepeng dan iuran bulanan jutaan kepeng.

Bagaimana citra sekolahmu?

Kabarkan semua kebaikan walau satu kata atau satu foto, liat deh efeknya

KPK

USB-Active-Facebook-Cover

SOSIAL-MEDIA

Apa hubungan ketiga gambar di atas?
KPK bisa dijadikan contoh bagaimana mengelola kerja dan mengabarkan, ditengah berbagai pendapat keraguan, optimis, cemooh, dsb, KPK terus bekerja menyemangati anggotanya, penyidiknya terus bergembira bekerja hingga membuahkan Operasi Tangkap Tangan, setelah berhasil menangkap pelaku korupsi lalu mengabarkan kepada masyarakat lewat media, kerja lagi, menangkap lagi, mengabarkan lagi … terus bekerja menyemangati anggotanya, penyidiknya terus bergembira bekerja hingga membuahkan Operasi Tangkap Tangan, setelah berhasil menangkap pelaku korupsi lalu mengabarkan kepada masyarakat lewat media, kerja lagi, menangkap lagi, mengabarkan lagi …

Anda bekerja atau menjadi anggota di organisasi apa? kerja aja dalam suka cita, bergembira bekerja bersama teman kerja, kabarkan setiap kerja anda, jika tak punya akses ke wartawan, kabarkan saja secara mandiri lewat sema platform media sosial, yang pada saatnya nanti akan tercium oleh wartawan media mainstream yang akan datang menjumpai anda untuk mengkonfirmasi dan mengabarkan kerja anda di mass media catak dan elektronik.

Kabarkan semua kebaikan walau satu kata atau satu foto, liat deh efeknya.

Belajar setia pada kunci

image

Kunci aja saling setia, kamu masih ribut atau selingkuh terus? Mo ampe kapaaan?