Zaman dulu jika kita ingin mencari informasi tentang sekolah atau institusi, kita bisa gunakan buku telepon, Buku telepon adalah buku berisi nama, alamat, dan nomor telepon milik pelanggan telepon dalam wilayah tertentu. Penerbit buku telepon adalah perusahaan jasa telekomunikasi atau penyedia layanan informasi telepon.
Zaman berganti, orang tak lagi membuka buku telepon, tetapi menghubungi no telepon 108, sebuah layanan perusahaan yang dapat memberikan informasi tentang alamat, no telepon sekolah atau institusi.
Sekarang, orang mencari informasi, no telepon sekolah atau institusi hingga lokasi atau route ke sekolah dengan mengunakan telepon genggam dibantu mesin pencari Google, Pada Agustus 2007, Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%).[28] Google memiliki miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, dsb.
Jika dulu orang atau institusi yang ingin mempublikasikan diri harus membayar biaya agar tercantum pada buku telepon, kini secara gratis orang atau lembaga bisa mempromosikan keberadaannya lewat jejaring google denga menggunakan website, blog, instagram, twitter, facebook, path, steller, dsb.
“Total Football” (Belanda: totaalvoetbal) adalah taktik permainan yang memungkinkan semua pemain bertukar posisi (permutasi posisi) secara konstan sambil menekan pemain lawan yang menguasai bola. Dengan demikina taktik ini mengharuskan tim berisi para peamin yang mempunyai skill menyerang dan bertahan yang sama bagusnya.
Seluruh warga sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Karyawan Tata Usaha, Murid, Orang Tua murid, mitra, dsb sudah menjadi keharusan selalu menjaga nama baik dan berusaha melakukan yang terbaik di sekolah, itu konsep bertahan pada total football.
Selain menjaga nama baik setip unit di sekolah, semua warga sekolah harus meyerang jagat google dengan mengabakan berbagai kegiatan dan kebaikan yang ada di sekolah.
- Kepala Sekolah membuat tim yang mengelola website, blog, media sosial sekolah dan mewajibkan tim itu mengunggah minimal satu berita atau satu posting setiap hari. Secara rutin Kepala Sekolah juga harus memanfaatkan gadget untuk memotret hal-hal menarik di sekolah dan mengunggah di facebook, twitter, blog, instagram, youtube, wattpad, dsb.
Apakah sulit posting satu artikel satu hari? TIDAK, misalnya murid sekolah anda 100 orang dengan jumlah guru dan tata usaha 20 orang, ceritakan hal-hal baik, kelebihan, prestasi atau apa saja semua warga sekolah dilengkapi dengan fotonya, maka publikasi sekolah anda sudah punya materi 120 posting atau artikel. Saat upacara, perayaan hari besar, dsb. Dari setiap kegiatan sekolah anda bisa posting 10 artikel, anda ada 7 kegiatan sepanjang tahun, maka tersedia 70 posting artikel. Amati suasana gedung sekolah, pasti banyak hal-hal menarik dan unik yang pantas dikabarkan, termasuk dengan suasana murid yang sedang berkegiatan di lingkungan sekolah, setiap hari bisa satu posting, sepanjang tahun sekolah anda punya sedikitnya 200 posting, sehingga total posting yang bisa diunggah oleh tim publikasi totalnya 120 + 70 + 200 = 390 posting, artinya setip hari selalu ada berita baru di website, blog sekolah dan sosial media, karen satu berita atau foto bisa dishare ke semua platform.
Andai sekolah memiliki lima akun, masing-masing di website, blog, facebook, instagram, twitter, maka 390 posting di atas menyebar menjadi 390 x 5 = 1.950 posting atau artikel yang terhubung dengan google.
- Wakil Kepala Sekolah, mengabarkan berbagai kegiatan dalam tanggung jawabnya di facebook, twitter, blog, instagram, youtube, dsb, ini juga bisa sebagai bahan laporan pelaksanaan kegiatan kepada kepala sekolah, Dinas Pendidikan, Orang Tua Murid, dsb.
- Guru, memberi tugas kepada murid tak lagi menggunakan media kertas, harus di cetak atau di foto kopi sehingga meja guru penuh dengan berkas tugas murid. Murid mengerjakan tugas dan posting di facebook, twitter, blog, instagram, youtube, dsb lalu guru memeriksanya secara online dan memberi nilai.
Di bawah ini beberapa contoh penugasana berbasis teknologi informasi untuk beberapa mata pelajaran:
- Pendidikan agama: murid dinilai kemampuan sholatnya dan penguasaan bacaannya tidak di kelas atau di musholla, tetapi lewat tugas membuat video peragaan sholat dan bacaannya dan diunggah di youtube, beri judul tugas mata pelajaran dan nama sekolah, guru menilai dengan melihat video yang diunggah murid.
- Penjaskes: murid dinilai kemampuan servis volly, passing, smash, dsb dengan menugaskan murid membuat peragaan kompetensi di atas dan diunggah ke youtube, guru menilai lewat youtube. Apakah hal itu sulit? TIDAK, banyak anak Sekolah Dasar yang bisa mengunggah video ke youtube, sangat mudah.
- Bahasa Indonesia: Guru menilai tugas karya tulis murid dan diunggah di blog, wattpad, dsb, hingga tugas itu tak perlu dicetak dan memenuhi meja guru yang berujung jadi sampah, sementara tulisan di blog murid bakal bisa dinikmati seumur hidup, bahkan hingga murid itu menjadi kakek, nenek, seumur hdup deh.
- Jika misalnya dari 17 guru di sekolah anda semuanya memberi tiga tugas berbasis IT kepada 100 murid setiap semester, maka selama setahun akan terdapat jumlah posting 17 x 3 x 100 x 2 = 10.200 poating artikel terhuning dengan google.
Andai wakil kepala sekolah bisa posting 1 artikel setiap minggu, maka darinya akan terkumpul minimal 30 posting, sehingga seluruh posting yang dihasilkan oleh warga sekolah menjadi: 1.950 + 10.200 + 30 = 12.180 posting artikel yang terhubung dengan google, belum termasuk posting yang dihasilkan oleh kepala sekolah, semua itu gratis, hanya bermodal niat dan kemauan.
Silahkan search sekolah Anda di google, berpa banyak info yang ada, atau search nama Anda di google, adakah jejak perjalanan sekolah dan diri anda di dunia maya?