efek seragam di sekolah, yg kaya enak, simiskin enek

Pakaian peserta didik di sekolah seragam … guru juga seragam, eh komite sekolah ikut-ikutan ssragam memungut atau minta sumbangan …. dipukul rata semua,

Akibatnya efek seragam di sekolah, yg kaya enak, simiskin enek

…. karena sesungguhnya BERUBAH TAK PERLU PRASYARAT

“Saya akan berubah menjadi …… jika pimpinanan sekolah ini berganti, kalau fasilitas ditambah, andai peraturan dirubah, setelah gedung dipugar, …. , atau berbagai alasan lainnya” Lalu anda perhatikan, apakah orang itu berubah setelah persyaratannya terpenuhi? Sebagian besar kelakuan dan kinerjanya tak berubah …. karena sesungguhnya BERUBAH TAK PERLU PRASYARAT. Mau berubah? yuuu kita mulai 😀

Rate this:

nyanyi ah

alun sebuah simponi
kata hati disadari
merasuk sukma kalbuku
dalam hati ada satu
…….

tarimo kasih uniii, kanyang sudah ambo

20110926-141642.jpg

aku tak mau dikalau aku ditusuk

20110926-141410.jpg

brantem melulu …. kapan dong ada damai di Indonesia?

owh …. kasus century ga beres-beres, pengurus partai bolak-balik ke KPK, Ambon meledak lagi, tawuran pelajar sama wartawan apa benar bubar jalan, ….. eh ada bom meledak di gereja di Solo … brantem melulu …. kapan dong ada damai di Indonesia?

uang mereka habis juga untuk penuhi kecanduannya sehingga tetap aja miskin dan sakit-sakitan

PENJUAL ROKOK DI MALOBORO JOGJAKARTA http://fotodedi.wordpress.com

Selamat pagi pembaca
semoga anda dan orang-orang yang anda cintai
dalam sehat dan sejahtera senantiasa
apa kegiatan anda pagi ini?

ada keluarga di rumah yang merokok?
coba lihat sesaat anda keluar pintu rumah
berapa banyak orang yang merokok?
jika satu hari mereka hisap sekian batang rokok,
maka berapa juta batang rokok diperjual belikan?
memang banyak rakyat miskin yang dapat untung
jadi penjual rokok di lampu merah atau asongan
sayang uang mereka habis juga untuk penuhi kecanduannya
sehingga tetap aja miskin dan sakit-sakitan

http://www.cartoonstock.com/

dia fikir dia keren

https://spanish-farb.wikispaces.com/

kacian deh, harus keluar gedung untuk isap asap beracun

PELAJAR nulis tentang tawuran PELAJAR – Blog Vita Muzarofah

Forum Diskusi antar OSIS SMK se-Jakarta Utara di SMK N 36 mengenai “Tawuran siswa SMU N 6 dengan wartawan” 

Kamis, 22 September 2011 sekitar jam 10.00 pagi ..
di SMK N 36 mengadakan Forum Diskusi antar OSIS SMK se-Jakarta Utara yang membahas tentang tawuran siswa SMU N 6 dengan wartawan ..
om Boy mengajukan pertanyaan kpada para peserta forum diskusi tersebut “mengapa siswa bisa tawuran ??”
JAWABAN :
-Ardiansyah (SMK N 36 sekaligus Ketua Umum Forum Osis SMK se-Jakarta Utara) mejawab : karena tidak ada peraturan yang bagus dan regas di sekolah tersebut .
-M.Aji C.A : karena kurangnya pengawasan dari guru di sekolah tersebut dan tergantung hati nurani masing-masing siswa.
-Pak Sugiono (SMK N 12) : Karena kurangnya peran guru di swkolah tersebut .
-Tri Wahyudi S (SMK Al-Khairiyah) : karena kurangnya pengawasan dan tegasnya dari guru, dan kurangnya wadah untuk menuangkan kreatifitas masing-masing siswa tersebut .
-Diana Mayangsari (SMK N 36) : karna rasa ketidak senangan, dan kurangnya peran guru dalam menumbuhkan dan menanmkan rasa kasih sayang terhadap murid-murid nya .

menurut saya sendiri, kenapa sih mesti tawuran..???
kita kan seorang pelajar dan tugas kita kan belajar bukan berkelahi …. giamana kita mau jadi penerus bangsa yang baik kalo kita aja masih berkelahi dengan orang-orang yang masih tinggal di bangsa kita …???….seharusnya kita menyatu bukan malah terpecah belah ….

seperti Vita Muzarrofah (saya) dan Asri Pratiwi Wulandari, kita “CINTA DAMAI”….

jadi, mulai sekarang wahai para pelajar atau pemuda pemudi indonesia STOP TAWURAN !!! dan katakan TIDAK !! pada TAWURAN ….
lebih baik kita melakukan hal-hal positif dari pada tawuran yang hanya merugikan diri kita sendiri ….
kita BISA…..pasti BISA …. harus BISA ….karena SMK BISA !!!

Silahkan berkunjung ke Blognya Vita.

PELAJAR nulis tentang tawuran PELAJAR – Blog Baha

Diskusi antar seluruh OSIS di Jak-Ut  yang di dampingi dengan guru masing-masing. Diskusi itu dilakukan di aula SMKN 36 . Dan hadir juga dari perwakilan wartawan yaitu pak boy. Diskusi itu membicarakan tentang tawuran di SMA 6 bulungan , jakarta selatan (19/9/2011).

Dan foto di atas adalah Bapak Dedi Dwitagama yang memimpin diskusi antar OSIS. Pak Dedi Dwitagama adalah kepala sekolah dari smkn 36 jakarta.

Pada Saat Diskusi 1/1 perwakilan dari sekolah ditanya untuk memberi pendapat . Kenapa sih pelajar bisa berkelahi dan tawuran dengan wartawan?. Dan 1/1 siswa/i dari perwakilan sekolah  memberi pendapatnya. Dan saya pun berada disana saat forum diskusi di laksanakan.

BAHA

Kalau menurut saya sih simple . Terjadinya tawuran pada pelajar mungkin karna peraturan yang sangat di sepelekan oleh pelajar dan menurut pelajar itu biasa. Dan itu juga karna tidak ada perhatian dari orang tua pelajar yang sama sekali tidak memperhatikan anaknya. Coba untuk para orang tua menanamkan aqidah-qidah agama pada anak senjak kecil dan diajar kan untuk saling menyayangi sesama muslim . Pasti dihari tua nya nanti akan bisa menjadi orang yang bisa menghargai dan menyayangi sesama satu sama lain.

Faktor terjadinya tawuran oleh anak SMA 6 dengan wartawan. Pada saat itu sebelum terjadinya kerusuhan antara pelajar dengan wartawan yaitu pada saat SMA 6 tawuran dengan SMA70 dan diliput oleh salah satu wartawan tv swasta. Dan siswa dari SMA 6 tidak terima karna wartawan meliput terjadinya tawuran itu . Mungkin dia takut akan dilaporkan sehingga memaksa mengambil kaset dari rekaman kamera wartawan tersebut . Dan wartawan tidak menerima dan meminta utk di kembalikan kaset tsb. Karna wartawan memaksa siswa SMA 6 lansung memukul pihak wartawan . Dan pada hari selanjutnya para wartawan demo ke sekolah SMA 6 dan langsung tiba-tiba datang dari belakang lansung menghajar para wartawan . Semenjak itu berita pelajar VS wartawan menyebar luas se-DKI jakarta.

Nikmati blog Baha disana.

PELAJAR nulis tentang tawuran PELAJAR – Blog Dewi Pradipta Iskandar Dinata

Ini satu dari beberapa tulisan Dewi Pradipta Iskanadardinata di blognya.

Pagi kurang lebih pukul 10.00 WIB,di smk 36 mengadakan Forum antar siswa smk se-Jakarta utara .

Kurang lebih 80 orang kita membahas permasalahan Tawuran di SMA 6 jakarta,diskusi di lakukan dgn “BEBAS TAPI SOPAN” itulah yang ada di Forum diskusi pagi di smk 36 yang bertempat di Aula smk 36.

Dengan adanya program ini(orum yang ada siswa/siswi dapat mengenal 1 sama yang lain….

Dewi memperkenalan diri

acara tersebut terlihat sedehana karna hanya siswa dan perwakilan  sekolah laen yang datang, wartawan tak segan” untuk meliputi kegiatan tersebut ni lah  Wartawan kita

sedang menjelaskan pertanyaan yang ada dan di berikan pertanyaan dari siswa/siswi
inti dari kegiatan tersebut adalah untuk membangun kehidupan yang lebih layak tanpa “TAWURAN”
TAWURAN = NO ! ! !

HIDUP SEJAHTERA = YES ! ! !

PELAJAR nulis tentang tawuran PELAJAR – Blog Miril Apriansyah

MIRIL BERKOPIAH

Ini yang ditulis Miril, aktifis ROHIS SMKN 36 Jakarta di blognya:

kenapa tawuran pelajar bisa terjadi??

Beberapa hari terakhir ini kita di hebohkan oleh tawuran pelajar yaitu antara pelajar SMAN 6 dengan wartawan.sebuah hal yang memilukan di kalangan pelajar. dimana seorang pelajar yang baik harus menujukan sikap dia sebagai pelajar.ini membuat dunia pendidikan indonesia tercoreng seolah pelajar indonesia hanya bisa berkelahi ….
sungguh sangat mengherankan,,.,.,
Apa yang membuat ini terjadi ???

sistem sekolahkah yang tidak baik???
atau siswa sma tidak bisa di atur……
atau ada faktor lain???.

sebuah sistem sekolah yang menerapakan disiplin tinggi akan menghasilkan pelajar-pelajar yang berkualitas. tidak pandang bulu dia anak pejabat bahkan anak presiden , jika dia bersalah tetap di hukum..

Inilah yang sudah di terapkan di sekolah SMKN 36… ada beberapa hal yang bila ia melanggarnya bisa di keluarkan saat itu juga yaitu
1. Berkelahi
2. Mengedarkan Narkoba
3. Mencuri
4. Lompat pagar

Inilah sebuah peraturan yang ketat untuk mendidik sebuah pelajar yang bisa di harapkan oleh bangsa. Banyak preman-preman di sekolah kami… namun mereka semua terkendali akaibat peraturan-pertauran tersebut. dan ini akan terbiasa saat kita sudah Bekerja…

Budayakan kreatifitas Bukan budaya berkelahi

senang pada saatnya, berakhir pisah

happy senang dan bahagia saat menerima atau gunakan, harus berpisah pada saatnya, daripada penuhi gudang

20110924-124410.jpg

dua warna

20110924-091135.jpg

dapur

20110924-090858.jpg

ke pasar lagi

20110924-090559.jpg

Guru dinilai dari seragam, kehadiran di sekolah dan prosentase ujian nasional

Selamat pagi bapak dan ibu guru, hampir di setiap sekolah pasti pernah terjadi permelahian atau tawuran antar peserta didik dinsatu sekolah atau dengan sekolah lainnya.

coba perhatikan, dari semua guru di sekolah anda berapa persen yang peduli dan bekerja sama lakukan seseatu ketika terjadi tawuran? kebanyakan merasa itu tugas dari pembina OSIS dan tim kesiswaan dan BK, bahkan ada guru yang pembina ekskul, PPKN, guru Agama atau yg berkaitan dengan moral dan karakter tak peduli kejadian itu.

guru-guru itu bilang yang penting saya berseragam lalu setiap pagi dan sore hari saya lapor pada mesin absen, cap jempol atau telapak tangan agar tunjangan tak berkurang sambil dorong anak belajar tekun agar semua lulus ujian nasional, soal apa yg dilakukan peserta didik biar guru pembina OSIS atau Guru BK serta Kepala Sekolah yg urus …. kami kan dinilai dari seragam, kehadiran di sekolah dan prosentase ujian nasional.

Guru, Sekolah, Wartawan takut, kenakalan anak negeri makin akut

Di Negeri Paman Besut
Para orang tua sibuk kerja sejaka pagi hingga petang
Jalan macet tak terkira, hingga baru tiba di rumah malam hari
Ayah dan ibu harus sama kerja buat keluarga
Tinggalkan anak bersama pengasuh di rumah
Apapun yang dilakukan anak pengasuh tak berani bertindak tegas
Karena takut anak ngadu pada orang tuanya beresiko pengasuh dipecat

Saat usia sekolah taman kanak-kanak
Anak itu nakal dan bandel tak suka dengar larangan guru
Yang mengasuh dia selama di sekolah
Apapun yang dilakukan anak pengasuh tak berani bertindak tegas
Karena takut anak ngadu pada orang tuanya beresiko pengasuh dipecat pemilik TK

Saat bersekolah di Sekolah Dasar
Anak yang makin nakal itu “dijewer” gurunya yang mengasuh selama di sekolah
Karena berkali dinasehati tak kunjung nurut
Orang tuanya marah bawa Polisi, LSM dan Wartawan
Berita muncul di media massa berhari-hari
Dinas Pendidikan menjewer Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menjewer Guru yang berbuat
Apapun yang dilakukan anak pengasuh tak berani bertindak tegas
Karena takut anak ngadu pada orang tuanya
Orang tua mengadu pada Polisi, LSM dan Wartawan beresiko pengasuh dipecat

Saat bersekolah di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Anak yang makin nakal itu “dijewer” gurunya yang mengasuh selama di sekolah
Karena berkali dinasehati tak kunjung nurut
Orang tuanya marah bawa Polisi, LSM dan Wartawan
Berita muncul di media massa berhari-hari
Dinas Pendidikan menjewer Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menjewer Guru yang berbuat
Apapun yang dilakukan anak pengasuh tak berani bertindak tegas
Karena takut anak ngadu pada orang tuanya
Orang tua mengadu pada Polisi, LSM dan Wartawan beresiko pengasuh dipecat

Saat bersekolah di Sekolah Lanjutam Tingkat Atas
Anak yang makin nakal itu “dijewer” gurunya yang mengasuh selama di sekolah
Karena berkali dinasehati tak kunjung nurut
Orang tuanya marah bawa Polisi, LSM dan Wartawan
Berita muncul di media massa berhari-hari
Dinas Pendidikan menjewer Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menjewer Guru yang berbuat
Apapun yang dilakukan anak pengasuh tak berani bertindak tegas
Karena takut anak ngadu pada orang tuanya
Orang tua mengadu pada Polisi, LSM dan Wartawan beresiko pengasuh dipecat

Guru takut, kepala Sekolah tak berani, dinas pendidikan alergi diberitakan
maka anak Negeri Paman Besut terus tawuran denhan berbagai alasan
bosan dengan sekolah lain kini dengan wartawan
dan kini ditunggu …..
DENGAN SIAPA LAGI PELAJAR AKAN TAWURAN?

PELAJAR nulis tentang tawuran PELAJAR – blog Asri Wulandari

Diskusi “Tawuran SMA 6 dengan Wartawan” di SMK 36

ASRI (KIRI)

Kita semua tentunya turut prihatin akan apa yang terjadi di dunia pendidikan kita. Pelajar dari sebuah sekolah favorite di DKI Jakarta melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan yang mencoreng nama baik pelajar dan membuat pertanyaan besar terhadap dunia pendidikan.

Tapi, meski sama-sama pelajar, tidak semua pelajar melakukan tindak kekerasan. Semua manusia memiliki potensi yang sama untuk melakukan kebaikan maupun kejahatan, namun hati nurani dan akal yang menuntun kita kemudian.

Hari ini, kami berkumpul. Di SMK 36 Jakarta.

SMK 36Diskusi masalah kekerasan fisik antara wartawan dengan anak SMA 6

Anggota Forum Osis Jakarta Utara (FOSJU), Blogger, Anggota Penegak Disiplin SMK 36, dan beberapa perwakilan murid dan guru dari beberapa sekolah melakukan diskusi yang dipimpin oleh Pak Dedi Dwitagama yang merupakan Kepala Sekolah SMK 36. Om Boy yang merupakan wartawan dari PGRI juga turut hadir dan mendokumentasikan kegiatan ini. Selain Om Boy, 2 murid dari SMK 36 juga turut menjadi seksi dokumentasi dan memotret berlangsungnya kegiatan (Achmad Alamsyah dan Supri Zaki).

omboy padedOm Boy dan Pak Dedi Dwitagama

Kegiatan ini menunjukan bahwa tidak semua pelajar itu buruk dan kami sebagai pelajar yang menggunakan akal dan hati nurani turut prihatin akan apa yang terjadi, maka dari itu di kesempatan kali ini kami sangat senang dan antusias untuk mengemukakan pendapat kami. Bahkan guru-gurunya pun antusias.

Di diskusi ini saya mendapat banyak sekali pengetahuan dan opini-opini yang hebat, salah satunya dari Pak E’ef yang merupakan guru di SMK Nusantara.

Guru SMK NusantaraPak E’ef dari SMK Nusantara dalam diskusi

Beliau mengatakan, kita tidak boleh melupakan sejarah, kita harus mengingat kembali pancasila dan apa yang terkandung di dalamnya. Landasan moral kita ya dari sana, sekarang pancasila seolah-olah dilupakan. dan hal ini membuat generasi muda mudah dipengaruhi apabila diserang arus-arus negatif dunia. harusnya pendidikan moral dan agama lebih ditingkatkan.

Beliau benar, yang benar-benar memahami arti dari kelima sila itu sedikit. Tentu saja dengan ketidakpahaman itu kita menjadi tidak berandaskan dengan kuat sehingga kita tidak stabil dan mudah jatuh. Ke kanan atau ke kiri jatuhnya, itu faktor eksternal. Landasan lah faktor internalnya dan merupakan hal pertama yang harus diperhatikan.

Ada juga murid yang menceritakan pengalamannya mengenai kekerasan yang dilakukan oleh sesama pelajar yang bergerombol dan ketahuilah ini merupakan bentuk Physical Bullying. Sangat disayangkan hal ini masih terjadi di sekitar kita setiap hari. Saya sebagai duta Learn Without Fear mendapatkan banyak sekali informasi bermanfaat dari diskusi ini.

Kalau dididik dengan baik di sekolah maupun di rumah pasti kami generasi muda tumbuh dengan baik juga. Kasus pelajar SMA 6 itu coba diselidiki lebih dalam apakah lingkungan para tersangka baik atau tidak, adakah faktor-faktor yang membuat mereka bertindak seperti itu, apakah metode pengajaran moral terhadap mereka baik atau tidak. karena buktinya tidak semua pelajaar seperti itu. dan kami yang hadir dalam diskusi hari ini tidak seperti itu. Kami sangat menyukai berorganisasi. Menjalin relasi dan apabila ada masalah lebih baik diurai dengan jalur musyawarah atau diplomasi.

Kami pelajar cinta damai.

Damai itu IndahAsri Pratiwi Wulandari (saya) dan Vita Muzarrofah “kami cinta damai”

Untuk para wartawan, jangan cap semua pelajar jelek ya. Sehabis diskusi ini kami berencana untuk membuat sebuah surat pernyataan bahwa kami prihatin. Dan berencana untuk mengontak beberapa media cetak untuk mempublikasikannya.

Asri adalah peserta didik SMKN 36 Jakarta, Duta Indonesia ke Jerman untuk misi Learn without Fear, 2011.

Pelajar nulis tentang tawuran pelajar – blog Dhieka Prasetyo

Dhika Prasetyo, blogger SMKN 36 Jakarta menulis posting berjudul: Sekolah elite berbuat tak elite “kasus SMA 6 dan SMA 70”:

DHIEKA

baru baru ini kalo temen temen update timeline di twitter atau juga sering baca detik.com atau media online lainnya, pasti temen temen tau deh berita terhangatnya apa ?, yap benar sekali tawuran sma 6 dengan sma 70, emang sih tawuran sering banget terdengar tapi coba deh dua sekolah diatas itu kan sekolah sekolah ELITE dan isue isue yang beredar juga anak anak dari pejabat tinggi banyak bersekolah di 2 sekolah itu, hemm tapi bukan soal tawurannya aja yang bakal dibahas ada satu lagi, ketika 2 sekolah itu sedang yah kaya perang gitu deh ada seorang pers yang merekam kejadian tawuran tersebut tapi anak anak sma itu gasuka sama pers yang merekam kejadian itu, alhasil sekolompok pelajar itu merebut kamera dan mengambil kaset dari wartawan yang merekam kejadian tawuran tersebut, dan lebih parahnya lagi! wartawan itu dipukuli sama sekelompok pelajar itu bzzz parah banget kan,

sumber VIVAnews

dan sehari sesudah kejadian tidak ELITE itu sekelompok pihak PERS menggelar aksi damai di depan SMA 6 sekaligus meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah tapi apa hasilnya setelah para siswa dipulangkan siswa SMA 6 malah menyerang pihak PERS yang bisa dibilang sedang berunjuk rasa di depan sekolah mereka, ada salah satu siswa yang tertangkap kamera memukuli pihak PERS menggunakan mangkuk

sumpah miris banget deh kayanya, dan ini dia korban pengeroyokan yang tidak lain dan tidak bukan adalah wartawan yang sedang meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah

perbuatan murid murid sekolah ELITE tersebut memang sudah diluar kendali, mereka bergerak membabi buta, tingkah laku mereka sekarang berasal dari banyak faktor dan ini berdasarkan apa yang pernah saya dengar dan menemukannya di ketika sedang berseluncur

1. kurangnya perhatian dari orang tua, walaupun mendapat perhatian yang cukup juga mereka akan menganggap orang tua mereka berkuasa jadi mereka tidak segan segan melakukan perbuatan yang seperti ini
2. kurangnya kontrol dari pihak sekolah, sebenernya pihak sekolah bertanggung jawab besar atas kejadian ini, pihak sekolah juga dinilai tidak dapat mendidik siswa siswanya untuk menghilangkan kebiasaaan itu yang memang sudah turun temurun menjadi kebiasaan premiere sekolah elite itu “TAWURAN”
3. sekolah juga dinilai tidak mempunyai peraturan yang benar benar membuat sang murid mematuhinya, dan mungkin juga, selama ini sekolah ELITE tersebut tidak pernah memberikan sanksi yang tegas terhadap muridnya

coba kaya di SMKN 36, di SMK Negeri 36 jakarta terdapat 4 peraturan yang jarang banget bahkan mungkin ga ditemuin di sekolah lain. yaitu
1. Berkelahi
2. Mencuri
3. Lompat Pagar
4. Mengkonsumsi, Menjual dan Mengedarkan Narkoba
apabila siswa 36 kedapatan melakukan satu saja 4hal terlarang diatas maka hari itu juga dia resmi di pecat dari sekolah,
kebayang ga ? coba deh semua sekolah menerapkan 4 peraturan tsbt, jelas itu akan meredam dan meminimalisir terjadinya tindak kriminal siswa, di 36 sendiri tahun ajaran 2010-2011 sudah memecat 66 siswa yang sebagian diantaranya memang melanggar 4 hal diatas itu,

tapi kayanya kalo sekolah elite yang emang udah punya kebiasaan tawuran gitu, tindak pemukulan gitu rada susah untuk diobatinya, soalnya pihak sekolah juga takut sama murid2 nya sendiri yah pasti taulah kan mereka anak anak pejabat macem2 dikit lapor papa mama deh,

dalam suatu masalah pasti ada jalur penyelesaiannya,
DEAR orang orang yag membaca artikel ini coba deh berfikir positive gada gunanya kan kalian adu fisik, lagian adu fisik gitu juga bukan jalan yang terbaik buat menyelesaikan satu masalah
dan buat temen2 dari SMA 6 dan SMA 70 semoga ada salah satu dari kalian yang membaca artikel ini dan cobalah berubah, bukan maskud diriku ini untuk jadi sok ceramah tapi kalian kan siswa elite jadi berbuat elite bisakan, masalah tradisi kalian yang sering tawuran itu lupakan sajalah, mulailah hari baru yang bersih dari nafsu untuk adu fisik itu, lagian kita kan pelajar jadi jangan bikin nama pelajar jelek di mata dunia

mungkin segini dulu yang ditulis nanti kalo ada info update nya pasti di post, dan kabarnya SMA 6 meliburkan siswanya 5 hari kedepan dan melarang siswanya masuk sampai tanggal 29 september.

Pelajar nulis tentang tawuran pelajar – blog Sophian Nugroho

Namanya Sophian Nugroho, dia menulis di blognya seperti ini:

Tawuran sering terjadi di ibukota jakarta. apa penyebabnya dan apa masalahnya ?. semua yang terjadi pasti ada sebab dan ada akibat.

Semua yang terjadi berawal dari masalah yang sepele. mereka pelajar ?. ya jelas mereka pelajar tetapi hal yang mereka lakukan adalah hal yang bukan seharusnya mereka kerjakan.

Menurut saya yang juga seorang pelajar, kemungkinan semua yang mereka lakukan lantaran kejenuhan bersekolah. mengapa ?. kalian semua pasti juga pernah menjadi pelajar kan. semua yang terjadi lantaran karena kejenuhan yang hadapi mereka dengan persoalan nilai masalah di sekolah dan mungkin keluarga.

Mayoritas pelajar yang bertawuran mereka adalah pelajar yang jeduh akan kehidupan mereka sehari hari. di karenakan tidak ada kegiatan yang mereka lakukan.tapi ada juga yang tidak sedikit dari mereka yang berfikir dengan bertawuran mereka merasa hebat.merekapun di dukung sepenuhnya oleh alumni mereka dan tidak jarang mereka wajib mengikutinya.

Tidak hanya itu saja, faktor daktor tawuran kerap terjadi karena masalah masalah lain. faktor adat, faktor ini adalah faktor terkuat untuk mereka bertawuran yang di sebabkan entah apa penyebabnya. mereka hanya mengetahui senior mereka melakukan itu dan mereka pun harus melakukan itu.

SHOPIAN

faktor lain adalah permasalahan antar perorangan. biasanya karena mereka tidak senang karena teman mereka kalah dengan yang lain mereka pun ikut membantu teman mereka tersebut yang bertengkar dengan sekolah lain dan terjadi pertarungan antar kelompok atau antar sekolah.

Semua faktor tersebut tidak lain penyebabya karena pendidikan yang tidak mementingkan masalah sosial.sekolah saat ini tidak sama dengan sekolah waktu IR.Soekarno menjabat. Nilai nilai dan lulus 100%.

itulah moto sekolah di jaman sekarang. sosial di era seperti ini sangat di pentingkan, karena untuk mencekah hal hal tersebut tidak terjadi lagi pelajar setidaknya di beri pelajaran bersosialisai.

Keluarga juga menjadi faktor terbesar.orang tua bertanya “mengapa kamu sampai Tawuran ?” dan anakpun menjawab “yah memang kalian peduli dengan saya ?”. moto orang tua jaman sekarang “Yang penting anak saya bisa makan, cukup segalagalanya kan dia udah di sekolahkan”. berarti orang tua telah menyerahkan anak sepenuhnya terhadap sekolah. tetapi mereka memang tau kurikumlum sekolah dan moto sekolah “YANG PENTING LULUS DEH 100%”.bagai mana mereka tau kalau mereka tidak memantau anaknya yang setiap hari pergi jam 07.00 anak sudah sekolah dan pulang 22.00 anaknya pun sudah tidur.

Jadi siapa yang harus di salahkan ?. polisi ? “emang anak saya, anak saya ajah ga tau gimana” guru ? “kan saya di gaji hanya absen dan mengajar” kepala sekolah “emang saya gak ada pekerjaan yang lebih penting” presiden ? “NO COMENT”.masa kpk ?

Peraturan ?. salah sendiri, banyak orang bilang “PERATURAN DI BUAT UNTUK DI LANGGAR” ya gimana pelajar gak itkutan orang yang lebih dewasa ajah seperti itu.semua yang terjadi semua faktor adalah SOSIAL.

Aktifitas, seperti yang sudah saya ungkap di atas aktifitas juga dapet menimbulkan masalah seperti di atas. berikan mereka aktifitas. setiap hari berangat sekolah jam 05.30 pagi pulang jam 04.00 – 5.00 sore. memang tidak jenuh ?. orang tua berkata “kalau pulang sekolah jangan kemana mana yah”. sang anak dalam hati nya “ya dari pada nanti pulang ga boleh kemana mana lagi mending ikut mereka tawuran”. sebenarnya jika mereka di biarkan melakukan aktifitas yang positif pasti mereka tidak akan seperti itu. “mah mau kewarnet” “janngan di rumah aja” sebenarnya anak di warnet juga belajar, semua yang di lihat oleh mereka adalah pelajaran. game online adalah pelajaran buat mereka. mengapa ? “pilih mana tawuran apa game ?” “game lah ga sakit lagi juga nanti siapa tau saya menang turnamen”. “mah mau main bola” “jangan nanti cape di rumah aja”. main bola yang jelas-jelas baik aja di larang. “mah mau ke rumah temen” “jangan ngerepotin ajah udah di rumah ajah”. main ke rumah teman adalah suatu bentuk SOSIALisasi, bersosialisasi aja di larang mimana mau belajar sosial.

MUNGKIN KAN KEJADIAN SEPERTI INI AKAN TERULANG KEMBALI ?

YA PASTI TERJADI LAGI

JIKA PENDIDIKAN TETAP SEPERTI INI

HENDAKNYA SEKOLAH DAN ORANG TUA IKUT SERTA DALAM SOSIAL ANAKNYA

delapan puluh peserta didik, guru pembina OSIS dan Forum OSIS SMK Jakarta Utara bicarakan tentang masalah Tawuran Peserta didik SMA 6 Jakarta dengan wartawan di Aula SMKN 36 Jakarta

SUASANA DISKUSI

para orang tua pengelola negara saat ini sedang sibuk bicarakan masalah resufle kabinet dan korupsi …… saya pengelola sekolah dengan lebih dari delapan puluh peserta didik, guru pembina OSIS dan Forum OSIS SMK Jakarta Utara bicarakan tentang masalah Tawuran Peserta didik SMA 6 Jakarta dengan wartawan di Aula SMKN 36 Jakarta … tujuannya agar bisa ambil pelajaran kasus itu dan bisa selesaikan pendidikan untuk perbaiki kualitas hidup jadi lebib sejahtera.

AKTIF DISKUSINYA

umumnya para pengurus OSIS yang datang menyampaikan pendapat bahwa minimnya contoh baik atau panutan dari para orang tua dan lemahnya penanganan masalah kesiswaan/aturan, sistem punish and reward membuat peserta didik berani berbuat yang tak seharusnya.

faktor lain adalah minimnya kesempatan buat peserta diri untuk menunjukkan potensi, padahal peserta didik butuh diperhatikan dan menerima penghargaan, sehingga mereka mencari perhatian lewat tawuran.

aspek pendidikan moral yang diabaikan juga dibahas dalam diskusi yang berlangsung lebih dari dua jam
…. happy deh ketemu peserta didik cerdas dan tahu kemana arah hidup dan tak siakan kesempatan peroleh sehat dan sejahtera …. love u all, thx untuk Kelompok Kerja Kepala SMK -‘K3SK Jakarta Utara dan semua teman yang support.

UTUSAN SMKN 4 JAKARTA

penyatuan dua sekolah zaman saya SMA yang membenarkan anggapan bahwa persatuan dan kesatuan negeri cuma ada di pancasila tapi sulit buat anak muda, guru, kepala sekolah

kasus tawuran pelajar SMA 6 Jakarta dengan wartawan mdrupakan ekses dari kasus tawuran antara SMA 6 dengan SMA 70 yang terjadi berulang sudah sejak lama.

masalah utama yang seharusnya diselesaikan adalah perkelahian antara dua sekolah …. tapi koq yang terasa saat ini yang diobrak-abrik, diseriusin oleh polisi, disorot media dan dikomentari banyak fihak adalah masalah tawuran dengan wartawan.

artinya, para wartawan, polisi, para komentator dan mungkin kita semua tak peduli dengan karakter pserta didik sejauh tak mengancam keselamatan kita ….. begitukah?

mungkin para insan pers selama ini memberitakan tawuran hanya sekedar untuk mengisi slot waktu atau halaman medianya, tak peduli dengan bagaimana menyelesaikan masalah tawuran yang kerap terjadi disana, mungkin pak polisi juha merasa sudah biasa nadi tak perlu bentuk tim khusus selesaikan masalah tawuran pelajar …. manajemen sekolah mungkin terlalu sibuk siapkan peserta didik untuk untuk lulus ujian nasional dan juara olimpiade sains plus segan dengan ortu yang berkelas jadi lupa didik karakter dan tak berani beri hukuman peserta didik pelanggar tata tertib …. dinas pendidikan mungkin sibuk perbesar penyerapan anggaran dan siapkan program tahun depan lewat rapat berulang dengan legislator jadi kurang fokus cari inovasi penyelesaian masalah tawuran, melengkapi penuntasan yang “tak kreatif” dan para orang tua?

luluskah kita hadapi ujian ini?

Tangan-tangan Juara di SMKN 36 Jakarta

TANGAN
TANGAN
JUARA

Foto by Achmad Alamsyah, 19 September 2011.

Regen OSIS & penyerahan Piala di SMKN 36 Jakarta, Organisasi & Prestasi lebih baik dari Tawuran

GUNAWAN, KETUA OSIS SMKN 36 JKT 2011-2012
PARA JUARA
DISERAHKAN KE SEKOLAH UNTUK MOTIVASI TEMAN-TEMAN
SIAPA YANG MAU SUKSES & SEJAHTERAAA? DIJAWAB: SAYAAAA, & MENGANGKAT KEDUA TANGAN

Kami mendorong peserta didik biasa berorganisasi, jadi pemimpin dan berkarakter kompetitif … Senin, 19 September 2011 di hadapan lebih dari 900 peserta didk dan guru, kami melantik Ketua OSIS dan beri apresiasi kepada para peserta didik kami Juara Marawis, LKS DKI Jakarta dan Olimpiade Sains Bidang Matematika Teknik .. semoga sukses anak-anakku, love u all. … Regen OSIS dan penyerahan Piala di SMKN 36 Jakarta, …. Organisasi & Prestasi lebih baik dari Tawuran. Achmad Alamsyah mendokumentaskan, kereeen bro .. thx ya.

kalau para orang tua bisa berkelahi, kenapa saya tidak?

Aku sekolah di Sekolah Lanjutan top negeri Paman Besut
Letaknya di pusat kota
Tak jauh dari Mall terkenal
Sekitar sekolahku banyak kantor dan resto

Di rumah, ayah ibuku sering kelahi
Walau mereka sembunyi saya tahu,
Helper di rumah sering ribut,
Rebut pengaruh tuan dan nyonya rumah,

Para tukang parkir di halaman sekolah
Berebut lokasi area titip mobil dan motor,
Pak Jaksa saling paksa jebloskan teman sekantor,
Pak Hakim rebutan perkara bernilai jual tinggi,
Pak Legislatif yang terhormat saling tikam,
Para anggota dewan saling rebut komisi,
Pak Polisi baku maki cicak dan buaya sama tukang brantas korupsi,

Kalau mereka bisa, kenapa saya tidak?

memcoba berfikir dari sisi peserta didik tentang kenapa mereka tawuran dengan wartawan

saya memcoba berfikir dari sisi peserta didik tentang kenapa mereka tawuran dengan wartawan.

berkelahi dengan anak sekolah tetangga sudah jadi seperti kegiatan rutin walau sesungguhnya banyak diantara kami sudah saling kenal karena kami sering ngobrol bareng…. tapi seperti halnya kakak beradik yang tinggal serumah suka berkelahi dan dimarahi orang tuanya, padahal kami kemudian baik dan berteman lagi.

kami bertetangga sekolah cuma ingin menguji siapa diantara kami yang lebih bernyali, rasanya bangga bila tahun ini sekolah atau angkatan kami mengungguli mereka.

Resiko yang mungkin kami hadapi adalah kepala bocor, dijahit, masuk rumah sakit atau nginap di sel polisi … sakit dikit ongkos masa muda, ketangkep polisi tak terlalu sulit keluar dengan berbagai cara yg banyak fihak maklum …. sementara kemungkinan kami dikeluarkan sekolah? bapak, ibu guru mungkin hormat pada orqng tua kami, sehingga enggan menindak.

dulu kami tawuran jarang diliput TV karena staaiun teve cuma sedikit, paling beritanya muncul di media cetak yang tak banyak dicetak, nama dan wajah kami tak muncul …. sekarang banyak kameramen meliput kami, kalau sampai wajah kami tayang di TV kami malu juga, apalagi orang tua kami adalah kaum terpandang di ibukota, jadi kami tak suka wajah kami terekspose … kami berharap kelakuan kami tak dilihat orang tua dan pacar kami, karena sesungguhnya kami tahu bahwa kelakuan kami tak layak.

Eh …. bener ga ya? saya lulus SMA duapuluh delapan tahun yang lalu, lalu kenapa coba anak2 muda itu berantem terus dengan sekolah tetangga dan kini dengan wartawan? kasihan pak polisi jadi tambah sibuk, sementara kasus pemerkosaan, nasarudin, century, nunun, narkoba belum tuntas …. tas …. tas!!!!!

angkot, seragam dan pemerkosa

Seorang wanita muda pulang kerja naik angkot diperkosa oleh beberapa pria … Lalu ditinggalkan di sebuah tempat … Selama dua belas hari wania itu mencari para pelaku dan menemukannya salah satu di sebuah terminal di selatan Jakarta, dengan bantuan seorang polantas, pria itu ditangkap.

Setelah itu timbul wacana, bagaimana mencegah pemerkosaan di angkot; seragam untuk para sopir angkot, larangan gunakan kaca gelap dsb.

Dari sini saya lihat manajemen transportasi angkot sangat amburadul … Jangan-jangan pemerintah daerah tak tahu berapa jumlah angkot di wilayahnya … Jangan-jangan tak tahu jumlah sepeda motor, mobil, truk, bis, delman, bajaj, …. Lalu, apa fungsi KIR, STNK, IZIN TRAYEK, dsb.

sebelum dibuang

20110918-125749.jpg

belanja mata

20110918-083853.jpg
PASAR CIPINANG ELOK

antara pasar dan cinta

masih suka antar istri ke pasar arti cinta masih ada …. happy deh

20110918-083635.jpg
PASAR CIPINANG ELOK

Menjumpai tanah basah dan daun hijau yang ceria … Alhamdulillah

Ada kerja bareng dengan LSM – P5AB dan KNPI di Kantor Walikota Jakarta Barat pagi ini … Menjumpai tanah basah dan daun hijau yang ceria … Alhamdulillah, sesuatu yang lama tak datang mulai kunjungi Jakarta …. Dikabarkan mulai Oktober bakal makin sering sirami Jakarta, Anda sudah siapkan payung dan jas hujan atau mantel? … Smg Anda dan keluarga dalam sehat selalu.

Nikmati Penutupan Lomba Keterampilan Siswa-LKS SMK DKI Jakarta, happy deh

PAINTING
TAIKO SMKN 36 JAKARTA IN ACTION
Sambutan Penutup
UCAPKAN SELAMAT PADA SYAFAAT YANG JUARA
NYANYI BERSAMA PARA KEPALA SEKOLAH

di Rawamangun, 13 – 14 September 2011, Foto-foto by Alam dan Lutfi … kereen bro to fotona, thx

Kenapa ga ikut ke Penjara?

Kenapa kamu
rambutnya gondrong berantakan,
baju sekolah dikeluarin,
sambit teman di lapangan upacara,
jitak teman yang ga bersalah,
bolos saat jam pelajaran,
… ???

ngikutin teman Pak, mereka juga lakukan itu

owh …!!!
apakah kamu ikutin teman yang mati,
mereka yang miskin merana,
tak punya kerja nganggur selalu,
mendekam di penjara,
susah sekedar beli nasi,
mengais bensin di mobil tangki yang lewat,
kumpulkan besi bekas di jual kiloan,
… ???

http://www.clipartoday.com/

Menyumbang pada yang lebih kaya

130911
Di sebuah perempatan jakarta
Lampu merah menyala 60 detik
Seorang pengemis paling sedikit peroleh Rp. 2.000,-
Selama satu jam ada 30 kali lampu menyala
Maka minimal Rp. 60.000,- yang dikantongnya selama 1 jam

Sehari pengemis itu bekerja 10 jam
Berarti hasil kerja perhari sekitar Rp. 600.000,-
Jika sebulan dia mengemis 30 hari
Lebih kurang menghasilkan Rp. 18.000.000,-

Waooooow, pengemis di Jakarta sebulan delapan belas juta rupiah hasilnya
Sementara, berapa penghasilan Anda sebulan?
Masin mau kasih receh buat pengemis kaya di Jakarta?

Bersandiwara tak memberi sesuatu, jauhkan karakter diri

Setiap insan dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar
Dan ada peran berpura-pura

Itu bagian dari lagu Ahmad Albar, Dunia panggung sandiwara …. Sering kita tak sadar dan memainkan peran tak konsisten atau berlawanan dengan hati nurani

Apa peran yang sedang anda jalani?

Susan says: SAYA KANGEN PAKE SERAGAM KEBANGGAAN SMKN 36 LAGI, PAK”

Selamat malam, Pak Dedi 🙂

Saya mau sedikit laporan.
Seminggu ke depan saya dgn 3 rekan sedang mengikuti POSTAR (Pekan Orientasi Taruna) di Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya, yg langsung dilatih oleh Pelatih dr TNI-AL.
Pagi tadi sampe sore tadi, hari pertama POSTAR.

Saya merasa tidak asing lagi dgn kegiatan tsb karna sebelumnya saya sudah mempunyai bekal dari SMKN 36 saat BINTAL/MADA BINTAL, terutama basic PBB.

Saya merasa bangga karna kebanyakan dari alumni SPZ saja utk baris-berbaris masih ada yg bingung, Pak. Hehe

Nah, utk sepatu POSTARnya lebih berat dari PDH >.<
Sepatunya yg biasa digunakan TNI-AL, beratnyaaa itu loh Pak, gak nahaaan o.0

Tapi saya tetep bangga pake seragamnya walopun cuma seragam biasa tapi tetep aja keliatan berwibawa 🙂
DAN SAYA KANGEN PAKE SERAGAM KEBANGGAAN SMKN 36 LAGI, PAK.

Mudah2an saya dgn 3 rekan bisa mengikuti POSTAR sampe sah menjadi seorang taruna/i AMANJAYA 😀
Selamat malam, Pak 🙂

SUSAN (TENGAH)

maka kecelakaan di jalan yang menewaskan anak muda negeri makin banyak … antarkan generasi penerus ke alam yang seharusnya belum saatnya

KOTA PAHLAWAN, 5 Ags 2010

Peserta didik minta dibelikan sepeda motor atau mobil pada orang tuanya karena angkutan umum sulit diperoleh … para supir angkutan umum keluhkan penumpangnya terus menurun sehingga pemasukkannya makin sediit dan perusahaannya bangkrut.

Maka parkir sekolah penuh dengan kendaraan bermotor yang dibawa oleh ratusan peserta didik, padahal umur mereka belum tujuhbelas tahun dan belum memiliki SIM … maka kecelakaan di jalan yang menewaskan anak muda negeri makin banyak … antarkan generasi penerus ke alam yang seharusnya belum saatnya … bagaimana dengan anda?

daripada saling tikam warga sandiri, lebih baik bunuh para perampok kekayaan laut kalian, damailah Ambon manise

… beta ingat tempo itu
sio mama gendong beta e
sambil mama bakar sagu
mama manyanyi sio buju-buju
lah sampai basar bagini
beta tra lupa mama e …

saya senang nyinyikan lagu Ambon di atas yg judulmya Sio Mama … sempat sekali berkubjung untuk kerja disana, nikmati sedapnya rujak yg khas di pantai Natsepa, liat belut raksasa di Kei …. memotret dari bukit dekat gedung DPRD memandang laut dan kota Ambon … dan rasakan aura perdamaian dekat Gong Perdamaian plus makan nasi kuning berlauk ikan asap disekitar Masjid Al Fatah …

ikan dan laut Ambon sangat kaya, semoga rakyat Ambom cepat sadar hentikan rusuh, daripada saling tikam warga sandiri, lebih baik bunuh para perampok kekayaan laut kalian, damailah Ambon manise ….