Meneliti diri sendiri setelah pengumuman ujian sekolah

20150910140158-sekolah-di-palembang-diliburkan-gara-gara-asap-makin-berbahaya-001-nfi-2

Teman dan sahabat,

Perhatikan setelah pengumuman kelulusan, berapa persen murid anda yang datang ucapkan terima kasih? setelah usaha membimbing dan mengasuhnya bertahun-tahun dengan penuh cinta yang tulus?

Hampir semua murid anda mengucapkan terima kasih setelah pengumuman!! Anda pasti guru yang hebat dan murid-murid anda adalah anak-anak yang hebat, luar biasa atau sebagai guru anda telah berhasil mendidik mereka menjadi pribadi yang tahu berterima kasih.

Hampir tak ada murid anda yang mengucapkan terima kasih setelah pengumuman? Mungkin murid-murid anda sedang bingung semua merencanakan mau kemama setelah lulus ujian? atau murid anda tak merasa bahwa anda peduli terhadapnya.

Ada yang tak peduli, apakah murid mengucapkan terima kasih atau tidak setelah pengumuman kelulusan, mereka ikhlas saja mendidik dengan baik untuk mengantarkan murid ke kehidupan yang sejahtera.

Ada yang mengamati bahwa ternyata sangat sedikit sekali murid yang berterima kasih padanya setelah lulus, oleh sebab itu dia tak terlalu serius mendidik muridnya, tetapi dia  tak bekerja asal-asalan, tetap berusaha memberikan yang terbaik, tetapi secara serius menyisihkan waktu dan perhatiaannya untuk mengembangkan diri sendiri sebagai pribadi sehingga guru itu produktif menghasilkan karya berupa buku, lukisan, musik, teater, lagu, novel, blog, dsb atau bisnis dan usaha yang bikin hidup lebih sejahtera.

Bagaimana dengan anda?

Generasi micin

Generasi micin itu
yang dikandung ibunya
yang entah siapa bapaknya
dilahirkan tak jauh dari tanggal nikah orang tuanya

Generasi micin itu
yang dibesarkan neneknya
karena ibu sibuk kesana sini
ayahnya bekerja tak jelas

Generasi micin itu
maunya di sekolah gratis
plus jatah uang kartu pintar
tapi tak mau belajar dan malas sekolah

Generasi micin itu
tak tahu untuk apa sekolah
dia cuma ikutan teman-teman seumur berseragam
di sekolah pun dia cuma ikutan

Generasi micin itu
yang diantar kakeknya ke sekolah
entah kemana perginya setelah itu
karena dia tak ada di kelas, cuma ada teman di kursi sebelah

Generasi micin itu
memaksa dibelikan motor sama orang tuanya
walau tahu ayahnya entah dimana
sementara ibunya cuci setrika di tetangga

Generasi micin itu
mengancam tak mau sekolah
jika tak dibelikan motor
orang tuanya tak mampu, dia berhenti sekolah

Generasi micin itu
yang jika sekolah maunya libur
dan saat libur lama maunya sekolah
karena tak dapat uang buat transport dan jajan

Generasi micin itu
motor kredit dibayar keringat orang tua
dipakai jemput dan antar gebetan
buat status tak jomlo lagi alias sudah jadian

Generasi micin itu
yang browsing “cara pakai seragam sekolah supaya tak ketahuan hamil”
karena ada guru yang sensi, dia ketahuan dan mengaku hamil
lalu berhenti sekolah karena bayi tak lagi bisa nyempil

Generasi micin itu
yang belum ada pengumuman kelulusan
sudah gembira corat coret baju
karena sudah tahu pasti lulus

Generasi micin itu
yang suka naik motor bertiga
lewatkan malam hingga pagi
di pinggir jalan, di atas jembatan

Generasi micin itu
yang main bola di dalam ruangan
sambil taruhan uang pakai uang jajan
menunggu keringat kering di samping lapangan sambil merokok barengan

Generasi micin itu
rajin ibadah dan pengajian kemana-mana
setelah menghadap pencipta
dia menghadap pembunuh berwujud asap

Generasi micin itu
yang mau aja ditipu pakai kaos & baju seragam
plus sedikit recehan serta musik dangdut
lalu memilih orang yang memberi

Generasi micin itu
yang kawin dan bercerai berkali-kali
banyak anak seperti tak peduli
karena sekolah dan berobat gratis selalu

Generasi micin itu
…………………
………………….


lanjutin deh

Apakah Siti Aisyah tersangka pembunuh Kim Jong-Nam punya teman namanya Sotoy?

 

Teman dan Sahabat.

Andai Siti berjumpa guru SD yang menanamkan karakter bahwa hidup tak hanya persoalan uang, bahwa tubuhnya punya harga yang tak ternilai, bahwa ada kebahagiaan lain yang bisa dinikmati selain pesta, busana atau jalan-jalan, bahwa pendidikan itu sangat penting yang bakal menjadi amunisi peroleh kehidupan yang lebih baik. 

Andai Siti melanjutkan sekolahnya ke SMP dan berjumpa guru SMP yang menanamkan karakter bahwa hidup tak hanya persoalan uang, bahwa tubuhnya punya harga yang tak ternilai, bahwa ada kebahagiaan lain yang bisa dinikmati selain pesta, busana atau jalan-jalan, bahwa pendidikan itu sangat penting yang bakal menjadi amunisi peroleh kehidupan yang lebih baik. 

Andai Siti melanjutkan sekolahnya ke SLTA berjumpa guru SLTA yang menanamkan karakter bahwa hidup tak hanya persoalan uang, bahwa tubuhnya punya harga yang tak ternilai, bahwa ada kebahagiaan lain yang bisa dinikmati selain pesta, busana atau jalan-jalan, bahwa pendidikan itu sangat penting yang bakal menjadi amunisi peroleh kehidupan yang lebih baik … Eh, apakah masih ada guru SLTA yang menanamkan karakter macam ini?.

Andai Siti melnjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi, berjumpa Dosen yang menanamkan karakter bahwa hidup tak hanya persoalan uang, bahwa tubuhnya punya harga yang tak ternilai, bahwa ada kebahagiaan lain yang bisa dinikmati selain pesta, busana atau jalan-jalan, bahwa pendidikan itu sangat penting yang bakal menjadi amunisi peroleh kehidupan yang lebih baik … Eh, apakah masih ada Dosen yang menanamkan karakter macam ini?.

Itu semua diluar jangkauan saya, saat ini saya sedang melakukan: Andai murid yang tamat SMP, bisa saya tumbuhkan karakter punya kemauan buat melakukan yang terbaik, tak takut dibilang banci kalau tak merokok (padahal kalau kamu main ke komunitas banci, liat deh … Apakah mereka merokok?), tetap merasa jadi orang hebat walau tak merokok.

Mungkin saya bisa menyelamatkan Siti dan Sotoy yang lain?, menurut kamu?

Diskusi sans sama anak KIR SMAN 90 Jakarta

Yang motretnya pinter banget … jadi berasa masih dia Aula SMAN 90 jakarta, info lengkapnya disini.

Nyanyi Gemu fami re bareng Jamaica Cafe, kuuuy

Maumere da gale kota Ende
Pepin gisong gasong
Le’le luk ele rebin ha

Maumere da gale kota Ende
Pepin gisong gasong
Le’le luk ele rebin ha

La le le luk sila sol
Mi fa mi fa sol
Le’le tiding fa fa
Rebing mude mi

Do do do do mi do mi do gemu fa mi re
ele le… ele le…
la le le luk sila sol
mi fa mi fa sol
le’le tiding fa fa
Rebing mude mi
Do do do do mi do mi do gemu fa mi re (Mmm… Manis)

Maumere da gale kota Ende
Pepin gisong gasong
Le’le luk ele rebin ha

Maumere da gale kota Ende
Pepin gisong gasong
Le’le luk ele rebin ha

Putar ke kiri e…
Nona manis putarlah ke kiri
ke kiri ke kiri ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e..
Sekarang kanan e..
Nona manis putarlah ke kanan
ke kanan ke kanan ke kanan dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis e..

Antara pelupa dan tak peduli

oplosan

Anak-anak muda mati setelah berpesta minuman keras (miras) oplosan, pengguna narkoba mati over dosis setelah pesta narkoba, pengedar narkoba mati ditembak aparat saat penangkapan, pengedar yang dipenjara memenuli penjara, penduduk yang mati karena merokok, sejak saya sekolah di SMP tahun 1977 tawuran pelajar sudah sering terjadi dan menyebabkan kematian banyak anak berseragam, dsb. Anak-anak sekolah yang jadi korban kecelakaan lalu lintas karena ketiadaan angkutan umum sehingga mereka ke sekolah membawa kendaraan bermotor.

Beritanya berkelebat di media cetak dan televisi, tapi kemudian sepertinya semua lupa, hingga terjadi lagi, ada yang mati karena sesuatu yang tak seharusnya (atau memang sudah takdir?).  Kecelakaan sepeda motor, tawuran, miras, kembali menelan korban, anak-anak muda mati sia-sia. sejenak kita  terhenyak, kemudian seperti lupa atau tak peduli terhadap masalah tawuran, miras, ketiadaan angkutan umum.

Kenapa tak dicari cara yang bisa membuat pelajar enggan melakukan tawuran, apakah mau dengan pendekatan agama, olah raga, militer, hukum, psikologi atau apapun … silahkan deh, yang penting semua sadar bahwa tawuran ga boleh ada lagi, jika ternyata ada yang tmembawa senjata, melakukan tawuran hingga menyebabkan kematian harus dihukum, pasalnya banyak di KUHP, atau jika mereka masih anak-anak tetapi suka berkelahi, kenapa tidak dilokalisir di sebuah pulau dengan diberi kegiatan belajar bela diri, menggunakan senjata tajam, kompetisi, berburu atu apa saja yang membuat hobbynya tersalurkan. Apakah orang tua yang tidak mendidik anaknya dengan baik sehingga menyebabkan kematian anak orang lain bisa dihukum dan dipenjara?

Bukankah semua gur berpendidikan sarjana, kenapa pula tak mampu atau kalah oleh pelajar yang umurnya belasan? Karena takut atau tak peduli? Mungkin ada yang mau galak tapi takut dipolisikan, melanggar HAM dan beraneka alasan yang endingnya jadi tak peduli. Begitu pandaikan anak sekolah menyembunyikan clurit sehingga orang tua, guru, polisi atau semua orang dewasa bisa dikibuli oleh pelajar?

Tentang miras, apakah pembuat miras oplosan tidak bisa dihukum berat karena perbuatannya telah menimbulkan banyak kematian? Penjual miras oplosan harusnya dipenjara supaya bisa jadi pelajaran buat penjual yang lain.  Lucunya, kenapa pula anak-anak muda itu terlalu bodoh mau meminum sesuatu yang tidak jelas terbuat dari apa, padahal negeri ini berlimpah air, teh, kopi, juss, atau apa saja yang menyehatkan.

Jika ada anak sekolah yang mati karena kecelakaan sepeda motor diperjalanan pergi ataupulang ke sekolah, siapa yang bertanggung jawab? orang tua yang memberikan motor kepada anaknya? Kepala Sekolah atau guru yang membiarkan murid membawa motor? atau Kepala Daerah yang tidak bisa menyediakan angkutan umum  buat warganya?

Kalau kejadian di atas terluang lagi, sesungguhnya kita itu pelupa atau tak peduli? hingga anggota keluarga kita mengelami kejadian itu? menurut kamu?

Ramalan jitu seorang guru tentang gubernur baru

Screen Shot 2017-04-19 at 4.14.20 PM

Seorang guru yang mengajar matematika di SMKN 50 Jakarta menulis di blognya yang diposting pada tanggal 2 April 2017 telah meramalkan hasil pilkada yang berlangsung di ibukota sebuah negeri, remalan itu bisa disimak disini. Kamu pernah meramal apa? dan ditulis dimana?

Kecanduan Narkoba: ketinggalan zaman booo, skarang mah giliran ular yang kecanduan

Screen Shot 2017-04-13 at 8.14.40 AM

Kalau kamu sebagai manusia masih kecanduan narkoba atau rokok, maap ni yeee … mungkin udah ketinggalan zamaaaan, di Ausie yang kecanduan itu ular, emangnya kamu ular? jadi manusia aja yuuuu

Andai ganja dilegalkan seperti rokok

Temen dan sahabat,

Perhatikan di sekitar anda, sejak matahari belum terbit … amati orang-orang di sekitar anda, berapa banyak perokok yang anda jumpai … hingga malam hari, bahkan lewat tengah malam, perhatikan orang-orang di sekitar anda, pernahkan anda menghitung jumlah perokok yang anda jumpai sepanjang satu hari?.

Saya tinggal di Jakarta Timur, sejak matahari belum terbit saya sudah menjumpai banyak orang yang berjalan sambil menghisap rokok, mengendarai motor, mengendarai mobil sambil hisap benda putih 9 cm, duduk di tepi jalan menunggu angutan umum atau jemputan sambil merokok, pelajar bercelana biru berjalan atau kendarai motor sambil menjepit benda putih di jarinya dan menghisap asap.

Ketersedian rokok sangat banyak di sekitar kita, itu legal … walau ada peraturan tak boleh menjual rokok dekat sekolah, tapi siapakah yang peduli dan pernahkan anda melihat pedagang rokok dekat sekolah diberi tindakan oleh aparat, yang barangkali ini tugas satpol PP dan aparat kelurahan untuk beraksi, karena mereka yang tahu keadaan detail di wilayahnya.

Silahkan ketik kata kunci pencari “perokok kecil” di youtube atau google, berapa banyak video dokumentasi anak kecil negeri ini yang merokok?

Andai ganja di legalkan, saya membayangkan betapa makin banyak penduduk negeri ini yang kecanduan asap dan membuatnya tak produktif dan penyakitan, menurut kamu?

Mengatasi tawuran pelajar


Teman dan sahabat.

Ada sekolah yang saat masuk bayarnya mahal hingga puluhan juta dan biaya bulanannya jutaan rupiah selalu banyak peminat karena salah satu hal yang ditanamkan adalah kejujuran, pelajar yang menyontek saat ulangan harian kena sangsi dikeluarkan dari sekolah, karakter murid juga ditumbuhkembangkan ke arah yang baik, tawuran berakibat yang sama.

Sekolahmu masih sering tawuran? Pasti pelakunya dibiarkan terus bersekolah, tak diberi sangsi bahkan mengajak teman yang lain, karena ada tantangan berbonus adrenalin yang bikin candu.

Pelajar yang tawuran & menyebabkan kematian harus dikeluarkan dari sekolah, dihukum penjara di penjara anak dengan pasal rencana pembunuhan (kalo mereka janjian untuk tawuran & siapkan alat untuk tawuran) termasuk membawa senjata tajam, orang tuanya dipenjara juga karena gagal mendidik anak, sekolahnya tidak boleh menerima murid baru karena tak bisa menanamkan katakter baik, guru”nya di pindah ke sekolah yang membutuhkan, coba lihat efeknya.

Sekolah tidak boleh menerima murid baru akan menjadi terapi yang dahsyat buat guru-guru di sekolah itu, karena guru akan berkurang jam mengajarnya yang akan berdampak tak bisa dipenuhi persyaratan penerimaan tunjangan sertifikasi. Larangan menerima murid baru akan menjadi pelajaran bahwa semua guru harus ikut serta mendidik karakter murid sehingga tak melakukan pelanggaran hukum, karena faktanya di sekolah hanya sedikit guru yang ikut serta membina karakter murid, alasannya beragam; diantaranya karena sudah ada guru pembina dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang diberikan tugas khusus serta tunjangan untuk membina murid, ada juga yang merasa tak mau ikut campur tugas guru pembina, sehingga guru hanya mengajar di kelas saja, hampir tak ada interaksi guru dan murid di luar pelajarannya di dalam kelas.

Sangsi larangan menerima murid baru akan mendorong guru-guru dan kepala sekolah lebih bekerja keras membina karakter murid, mengoptimalkan peran serta semua warga sekolah sehingga karakter murid terbentuk baik dan meluluskan alumni yang bisa dibanggakan.

Sekolah harus melibatkan orang tua membentuk karakter anaknya, orang tua harus secara rutin memeriksa isi tas anaknya (bisa dilakukan saat anaknya tidur atau sedang ke luar rumah), hal ini perlu dilakukan untuk mencegah anaknya membawa senjata tajam, rokok, narkoba atau benda-benda yang tidak seharusnya dibawa anak sekolah. Saat awal tahun ajaran wali kelas mengundang semua orang tua perwaliannya untuk melakukan pendataan, termasuk no kontak ayah, ibu, atau orang-orang terdekat murid yang bisa segera dihubungi jika ada keperluan. Pertemuan orang tua dan wali kelas juga diperlukan untuk lebih memahami karakter anak dihubungkan dengan karakter orang tuanya, hal ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah dan penyelesaian masalah murid tersebut.

Saat pertemuan walikelas dengan orang tua murid, ditandatangani pernyataan bermaterai dari murid yang diketahui oleh orang tua berisi pernyataan akan mematuhi tata tertib, dan bersedia dikeluarkan jika melanggar tata tertib, terutama yang sangat krusial seperti; tawuran, kekerasan terhadap warga sekolah, mengedarkan narkoba, mencuri, asusila (hamil, menghamili teman sekolah, pemerkosaan, dsb) di sekolah.

Menurut kamu?

Cara kreatif merayakan hari kartini di sekolah

bareng - bareng
Teman-teman dan sahabat.

Silahkan review perjalanan sekolah anda, bagaimanakah perayaan hari kartini di sekolah anda? Umumnya hari kartini dirayakan dengan cara semua murid dan guru mengenakan pakaian daerah atau kebaya plus upacara atau pentas seni. Apakah sesungguhnya prestasi kartini sehingga perlu diingat dan dirayakan hingga kini?

Kartini sering menulis surat kepada sahabatnya wanita Belanda berisi tentang berbagai hal mengungkapkan pendapat kartini mengenai kondisi wanita di Indonesia dan ide-ide bagaimana seharusnya wanita bersikap, berperilaku menurut kartini. Intinya, kehebatan kartini adalah dalam hal menuliskan isi hati, pendapat dan ide tentang wanita yang melampaui wanita Indonesia di zamannya.

Jika hari kartini dirayakan dengan berpakaian daerah, pegelaran musik mungkin yang tertanam di anak-anak negeri ini adalah bahwa kartini adalah wanita hebat yang berkebaya dengan keterampilan musik. Bahwa kartini tampi berkebaya pada banyak dokumentasi foto yang ada adalah karena beliau lahir dan tinggal di tanah jawa yang pakaian sehari-harinya adalah kebaya. Jika kartini lahir dan tinggal di papua pasti penampilan beliau tak berkebaya.

bukune-ra-kartini

Bagaimana sebaiknya peringatan hari kartini di sekolah, agar warga sekolah faham tentang apa yang kartini prjuangkan zaman dulu? Berikut ini beberapa alternatif yang bisa anda pilih untuk menlakukan peringatan hari kartini di sekolah.

  1. Lomba menulis surat kepada ibu atau ibu guru. Berisi tantang ungkapan perasaan penulisnya mengenai kehidupan wanita yang dia lihat dan kehidupan wanita ideal yang dia bayangkan, kumpulan tulisan semua peserta sebaiknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi.
  2. Lomba menulis ungkapan untuk wanita yang diunggah pada status facebook, twitter, path dan sosial media lainnya.
  3. Lomba foto bertema wanita yang diunggah di instagram dan dicetak untuk dipamerkan di sekolah.
  4. Lomba menulis masalah wanita yang diunggah di blog murid, kemudian dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi.
  5. Lomba menulis lagu tentang perempuan yang liriknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi serta videonya diupload ke youtube.
  6. Lomba menyanyi lagu bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  7. Lomba menulis dan membacakan puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  8. Lomba musikalisasi puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  9. Pentas teater bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  10. Lomba poster bertema perempuan yang diunggah ke instagram dan direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  11. Lomba jinggle bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.
  12. Lomba iklan bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.

Intinya, kegiatan yang diadakan harus punya hubungan dengan ide-ide menghebatkan perempuan dan menulis, lebih baik lagi jika disesuaikan dengan tren digital saat ini dan sosial media, yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang.

Punya ide lain? silahkan, intinya adalah murid dilatih menulis dan mengemukakan pendapat tentang apa saja serta mendokumentasikannya untuk dibaca oleh orang lain.

Jika di sekolah anda masih memperingati hari kartini dengan memakai busana daerah, peragaan busana, lomba tumpeng, lomba pidato, lomba memasak, itu berbeda dari yang dilakukan kartini, beliau menulis dan mengirimkan surat kepada sahabatnya di Belanda, kumpulan surat-suratnya itu yang dibukukan dengan judul “Habis gelap terbitlah terang”, apakah anda masih berada di tempat gelap?

Kebaikan yang kau tanam bakal kembali kepada kamu, sementara kejahatan yang kamu tanam bakal kamu nikmati juga kelak

IMG_4136IMG_4148IMG_4048IMG_3991IMG_4010

Teman dan sahabat,

Ketika browsing sesuatu saya menemukan foto-foto tahun 2012 dari seorang blogger, dia murid saya di Kapal (SMKN 29 Jakarta) namanya Aldi, (saat ini dia kuliah di UNJ) blognya mendokumentasikan proses new branding kapal yang salah satunya dengan kegiatan lari pagi seminggu sekali lewat route projos, senopati, wolter monginsidi, dan kembali ke sekolah.

Semua murid yang jumlahnya sekitar 600 orang berolahraga mengenakan pakaian dinas, bersepatu tentara, sambil bernyanyi, mempertahankan formasi, bercengkrama dengan teman, sahabat, menyapa warga sekitar, pengendara yang sedang terjebak macet, menikmati keringat, melatih otot, menikmati kebersamaan, melatih karakter persatuan, kerjasama, tertib, disiplin dan berbagai manfaat bisa dirasa oleh mereka.

Mirga, murid kedua dari kanan pada foto paling atas saat ini (2017) sudah menjadi teknisi di GMF, yang dimiliki oleh perusahaan penerbangan terbesar negeri ini bersama 9 orang temannya, mereka direkrut dari Kapal (SMKN 29 Penerbangan Jakarta) untuk dididik sebagai teknisi di GMF, saya masih berkomunikasi dengan mereka lewat instagram, bertukar kabar, saling menyapa dan mendoakan.

Screen Shot 2017-04-04 at 9.22.13 AM
Bisa temukan Mirga yang mana?

Yang saya amati, lebih dari 90% anak-anak kapal memiliki sikap yang baik, punya rencana masa depan. Murid yang suka menikmati tawuran, kejar-kejaran di jalan itu tak sampai 10%. Kegiatan di atas dimaksudkan untuk mengekspose 90% murid-murid baik yang sedang mempersiapkan masa depannya, karena pada situasi seperti ini yang 10% itu biasanya tenggelam, membaur jadi seperti baik seperti kebanyakan murid disana. Saya bersama guru-guru mengalihkan fokus ke murid-murid yang baik, yang aktif di kegiatan positif, yang berpenampilan baik, sementara yang tak bersedia berkomitmen baik, membawa senjata tajam atau tawuran, kami tak perhatikan dan dipersilahkan meninggalkan sekolah seperti yang sudah disepakati dalam surat perjanjian saat mereka masuk di tahun ajaran baru, setiap awal tahun ajaran baru semua murid dan orang tua menandatangani perjanjian untuk berkomitmen menjadi warga negara yang baik, saling sayang, bekerja keras, siap belajar untuk menguasai skill kejuruan dan siap kerja. Sangsi untuk pembawa senjata tajam dan pelaku tawuran atau pencuri adalah dikembalikan kepada orangtua atau dikeluarkan langsung setelah melakukan pelanggaran tata tertib itu tanpa surat peringatan lagi, karena surat pernyataan yang ditandatangani bersama orang tua setiap awal tahun ajaran sudah sekaligus sebagai surat peringatan.

Istilah sekarang, kami mengendorse anak-anak yang baik, sementara anak-anak yang memilih kelakuan yang tak seharusnya kami eliminasi, dipersilahkan berpindah ke sekolah yang lebih sesuai dengan minatnya.


Terakhir saya ketemu mereka Desember 2015, ini dokumentasinya

Tiba-tiba saya kangen mereka, selamat berjuang guys … masa depanmu tergantung kamu, kebaikan yang kau tanam bakal kembali kepada kamu, sementara kejahatan yang kamu tanam bakal kamu nikmati juga kelak … love u all.

Kamu sedang kangen sama siapa?

Pendidikan rusuh ini mau sampai kapan?

Screen Shot 2017-04-03 at 2.50.48 PM

Screen Shot 2017-04-03 at 2.52.01 PM

Screen Shot 2017-04-03 at 2.53.16 PM

Temen-teman dan sahabat,

Beberapa saat menikmati detik.com saya dibesut peristiwa sejenis diberbagai belahan negeri, yang dilakukan oleh orang-orang terhormat yang menyatakan diri pilihan rakyat, kelompok masyarakat biasa hingga pelajar, semua gemar ricuh, tawuran dan sejenisnya.

Belasan tahun belajar di sekolah, puluhan tahun dididik orang tuanya seperti tak berguna, insting mirip mahluk lain sering muncul dan cenderung berulang lagi. Dimana salahnya sistem pendidikan negeri ini?

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari adanya peran keluarga, sekolah, maupun masyarakat didalamnya yang biasa dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan, yang meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tiga badan tersebut memiliki sifat,fungsi, serta peran masing-masing yang mana sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak itu sendiri.

Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karenasebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.

Andai guru di sekolah sudah bekerja dengan baik jalankan perannya, saat murid berada di jalan mengendarai kendaraan bermotor dimana dirinya belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), orang tuanya membiarkan hal itu terus terjadi, polisi seperti tak melihat, kadang terkena razia hingga ditilang bahkan berakhir damai, membuat murid terdidik salah dlam hal berkendara, seolah membawa motor tanpa SIM itu bukan pelanggaran.

Murid yang tertangkap saat akan melakukan atau sedang melakukan tawuran, hanya didata dan dipulangkan setelah dipanggil guru atau orang tuanya, apalagi sekolahnya tak punya keberanian memberi sangsi atau mengeluarkan dari sekolah, sehingga tak da efek jera dari pelaku, bahkan semakin berani untuk melakukan tawuran yang mengganggu ketertiban hingga menimbulkan kematian.

Mau sampai kapan?

Bahagia itu sederhana: Tulisan saya jadi headline di Kompasiana

Screen Shot 2017-03-28 at 10.26.05 AM

Buat anda yang punya blog, pernah menulis buku pasti tahu bagaimana rasanya mempertahankan semangat untuk terus menulis, dan bahagianya luar biasa mengetahui tulisannya dibaca orang. Itu yang saya rasakan saat mengetahui tulisan saya tentang teror angkutan umum bisa jadi headline di Kompasiana, sebuah blog komunitas yang jadi tempat kumpul penulis jempolan negeri ini, mereka yang berkarir di jurnalistik atau beragam profesi yang punya passion menulis, termasuk saya yang berprofesi sebagai pendidik yang gemar menulis blog sejak 2005.

Terima kasih kepada admin dan manajemen kompasiana yang berkenan menerbitkan tulisan saya, semoga bermanfaat.

Meramal hasil pilkada di ibukota negeri paman besut

1443141108-pilkada-se

Teman-teman dan sahabat,

To the point aja, saya meramalkan petahana bakal kalah, walau prosentase suaranya selisih sedikit, kenapa?

Argumentasi saya sederhana, karena hampir tak ada lagi reportase hasil survey lembaga-lembaga riset yang biasanya sangat aktif mengekspos hasil jajak pendapat mereka yang diklaim mewawancara sekian ribu sampel pemilih di ibukota negeri paman besut.

Mungkin survey dilakukan, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan sehingga tidak diekspos di mass media, atau mungkin juga khawatir jika hasilnya diekspose akan makin terlihat tren penurunan warga yang memilih, yang dkhawatirkan bakal menurunkan image dan mengurangi animo masyarakat buat memililih yang bersangkutan.

Demikian ramalan saya yang bersandar pada sepinya ekspos hasil survey, bagaimana ramalan anda?