Kinerja GURU BODONG NAFSU TKD

Dia ribut ketika tahu tunjangannya sedikit beda dengan TU
padahal kinerjanya tak jauh dari TU
hari-hari sukanya berseragam
berusaha datang tepat waktu

tapi tak peduli anak tak tertib
tak hirau siswa/i bawa motor tanpa SIM
tak mau tahu siswa/i diterima kerja atau tidak
tak usik siswa/i lulus UN, lanjut kuliah atau tidak

yang penting Saya makmur
urusan siswa/i bukan tugas Saya
mereka punya orang tua sendiri

selamat siang pembaca, sudah makmurkah anda?

Disapa murid CALON GURU, komentari GURU

Tulisan guru bodong nafsu TKD terus dibanjiri komentar … sy tertegun, senang, bangga dan happy saat membaca komentar siang ini dari Baehaqi yang ternyata beliau murid Saya di SMK Negeri 39 Jakarta … begini komentarnya:


“kalau menurut saya kata2 itu bukan smata2 untuk menjatuhkan…

malah seharusnya kita sebagai pendidik harus bermotivasi lagi…untuk mendidik anak didik agar menjadi orang yang terdidik…

itu yang harus di garis bawahi…ambil sisi baiknya…

agar jangan hanya akan tunjangan,dll saja yang di tunggu2…(si guru bodong)

cukup interes memang kata2nya perlu di maknai lagi…
dan saya termasuk anak murid beliau dulu swaktu di 39
yang sedang berproses ingin mnjadi seorang guru…”

Saya menjawabnya begini:

“alooo baehaqi …. ternyata interaksi masa lalu berbekas dihatimu … thx

pati kamu faham apa yg saya ungkap dan lakukan … sy selalu ingin anak didik saya jadi orang berhasil dan hidup sejahtera … kamu lulus th brapa? angkatan sapa aza? skr ngajar dimana?

sekarang sy mendorong pendidik untuk bangga pada profesinya dan lakukan yg terbaik buat diri dan lingkungannya … slamat berjuang baehaqi, miss u much”

Selamat siang pembaca, disapa siapa anda saat ini?

Komentar posting “GURU BODONG” di blog & febuk

Tulisan saya “Kinerja GURU BODONG NAFSU TKD”  menarik perhtian dan dikomentari pembaca di blog dan fesbuk, begini komentar mereka:

Komentar di Blog:

  • Mas gondel mengatakan:

    siapa yg nulis apa nggak ngaca….siapa yg anda sebut itu anda asal bicara atau berdasarkan fakta…?? coba dirata2 ijazah tu dengan guru tinggi mana…anda tahu tidak

  • Mas gondel mengatakan:

    mentang2 tkd anda dah disesuaikan anda bisa bicara begitu semua orang tidak sama dengan anda

  • sri wahyuni mengatakan:

    Assalamualikum
    Ya mungkin ada benarnya guru bodong, gak usah marah-marah dengan sindiran, akan tetapi positif thingking ajalah dan mari instropeksi diri.
    Jawab sindiri itu …
    aku bukan guru bodong,
    aku tidak sama dengan TU
    Aku guru yang mempunyai kompetensi …
    Paedagogik,
    kepribadian,
    sosial dan
    profesional
    Aku guru yang menyediakan sedikit waktu…
    untuk curhat anak muridku baik masalah pelajaran atau pribadi
    Aku guru yang selalu iklas dalam pekerjaanku
    n masih banyak aku ……
    Sekali lagi jangan marah tunjukan pada pak Dedi Aku bukan guru bodong yang hanya bisa berebut sedikit kesejahteraan dari uang anak negeri

    wassalam

  • Puji mengatakan:

    Guru Bodong memang ada, tapi yang nggak bodong lebih banyak. Inilah akibat pembagian TKD yang kurang adil, terjadi saling menjatuhkan teman Tu dan guru, saling dorong untuk menjatuhkan teman, yah kejadian ini adalah alamiah.
    Tapi kalau pembagian adil tentu tidak akan terjadi perselisihan. Menurut saya pembagian TKD tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2010, buktinya, tidak ada perselisihan, semuanya senyum memuaskan. Apalagi waktu masa Gubernur Pak Sutyoso, guru banyak yang memuji beliau, bahkan sampai sekarang masih merindukan.

    Guru sekarang merasa direndahkan karena golongannya tinggi, pendidikan tinggi, tuntutan tanggung jawab tinggi, tapi tunjangannya setara Pesuruh, sedangkan PNS yang lain tunjangan disesuaikan dengan golongannya.

    Masalah sertifikasi guru, guru hanya bisa berharap saja, sampai kapan? mungkin sampai pensiun nggak bakalan dapat. Contoh 1: Guru yang sudah berusia 59 tahun tidak bisa diusukan menjadi guru sertifikasi. Contoh 2: Ada guru yang sudah menjadi PNS selama 31 tahun gol IVa, umur 55 tahun, setelah mengumpulkan forto folio, dinyatakan tidak lulus PLPG, padahal memang tidak dipanggil PLPG.

    jadi dapat disimpulkan guru yang mendapat tunjangan sertifikasi, sampai saat ini sangat sedikit, sehingga masalah inipun bisa menimbulkan ketidak adilan, atau kecemburuan sosial. Bakrie…Bakrie… kasian amat Looo (Iwan Fals)

  • Puji mengatakan:

    Guru Umar Bakri
    Umar bakri….Umar bakri, banyak ciptakan Mentri.
    Umar bakri… profesor doktor insinyur pun jadi…
    Tapi mengapa…. gaji guru umar bakri seperti digebiri…???? (Iwan Fals)

  • Puji mengatakan:

    Saya ingin tanya pada P. Dedi, Guru Bodong itu seperti apa?
    Saya senang, P.Dedi orangnya sangat berprestasi, tapi seharusnya, dapat juga menjaga nama baik guru.
    Kalau diantara guru sudah saling menyalahkan maka hancurlah kesatuan guru ini. Marilah kita bangun kesatuan dan persatuan diantara teman guru.

  • Sebagian komentar di Fesbuk:


    Aish Basyir SPd

    Aish Basyir SPd

    haduhh mudah2n apa yg saya lakukan ikhlas tuk anak didik.tdk hanya pljaran yg kuberi,tapi juga doa yg sring teriring…
    February 12 at 5:29am

    Tedi Anu Kamari

    waduh mengerikan pak……………
    February 12 at 7:26am

    Era Maria Retno

    Era Maria Retno

    Ktika sumpah jabatan PNS guru diucapkan,mk pd saat itu sy mnjd spt 5 in 1,,pengajar,pnddik,orgtua,shbt,kluarga & smuanya dibrikan dalam porsi yg sama,yaitu msg2 100%,bukan 100% bagi 5,,smga kita guru slalu sadar bhw kita diperlukan,diharapkn & dijadikan panutan,,smga Tuhan mmbimbing guru & siswany
    February 12 at 8:37am via Facebook Mobile ·

    Virgana Natawidjaja

    Betul pak tunjukan dulu kinerja agar berbeda dengan yang lain tidak (biasa-biasa aja), tapi prediksi saya system TKD tdk akan bisa mendokkrak kinerja secara signifikan… sejauh tidak ada kompetetifness disana. TKD ada kompetitifness nya siapa rajin masuk kerja dan tepat waktu pulang dan pergi mesti dapat 100%. Apakah cukup sampai disitu? INI PERLU DIKAJI LEBIH JAUH. Serahkan pada para pembina Kepegawaian termasuk Bpak dan Saya.
    February 12 at 3:38pm

    Drs Solihin

    ketulusan, kecintaan, dan keikhlasan mutlak dimiliki oleh Guru/Pendidik dalam menjalani profesinya, karena hampir semua persoalan terkait pada 3 unsur itu…mari kita tanyakan pada diri kita sudah siapkah kita menjadi guru/pendidik ??? February 13 at 11:26am
    Terima kasih, perhatikan kata pertama dari tulisan itu.
    “Dia”, artinya menunjuk kepada seseorang, jika anda tersinggung … maka berarti anda memang GURU BODONG, lihatlah komentar yang poitif thinking …
    apapun komentar anda … saya berterima kasih … mari kita bekerja dengen profesional sesuai missi kita masing-masig; Guru SMK harus berorientasi pada keterserapan alumni di dunia kerja, sementara guru SMA berorientasi pada terserapnya alumni di perguruan tinggi … anda guru TK, SD, SMP atau pesantren … silahkan temui pimpinan anda … tanyakan apa target kinerja anda?


    Jika Kepala Sekolah anda masih menjawab: Lulus UN 100% … mari kita doakan pimpinan sekolah itu dan bisa lebih profesional dalam bekerja