peserta didik SMK
disiapkan untuk memasuki dunia kerja
atau hidup mandiri
selama tiga atau empat tahun
mereka ditempa dengan berbagai cara
agar punya skill untuk siap kerja
dan mental yang siap menghadapi irama kerja
guru-guru SMK
selain mengajarkan kompetensi
yang bisa diterapkan di dunia kerja atau kehidupan nyata
juga harus mendidik mental peserta didik
sehingga bersikap disiplin dan bisa bekerja sama
saya mengajar matematika
saya mengajar bahasa indonesia
saya mengajar teknik mesin
saya mengajar tata busana
saya mengajar tata boga
saya mengajar nautika
urusan mental bidangnya guru agama
urusan disiplin bidangnya pembina siswa
saya tak peduli
dia tak peduli
anda tak peduli
guru tap peduli
tata usaha tak peduli
satpam tak peduli
dari delapan puluh guru dan karyawan SMK Kepatihan
hanya satu dua orang yang peduli
terhadap mentalitas dan disiplin peserta didik
lalu delapan ratus lebih peserta didik
menjadi pribadi yang siap nganggur
menjadi parasit orang tua
benalu negeri
yang bisanya tawuran, demonstrasi,
gemar digiring sana-sini untuk kampanye
dibayar sedikit saja plus kaos dan ransum
gemar kerja sebagai ojek
bayangkan
jika kejadian diatas
berlangsung di hampir enamratus SMK di ibu kota kerajaan
atau ribuan SMK di nagara kitu kie
jutaan rakyat mati sia-sia
tanpa pernah rasakan
hidup sejahtera
di negeri yang gemah ripah loh ji nawi
selamat malam pembaca, anda guru, atau karyawan SMK?
saya guru smk juga pak..
trims pak motivasinya..
semoga bisa mendidik dengan sebaik-baiknya…
salam
hamrowi
LikeLike
kk sya komentar:
“ngapain di smk. pelajaranya(normatif) ga fokus setengah² mending SMA”
sya:
“wogh. bener sih tapi kan bisa kerja”
to be continous
LikeLike
gk da yg benar di negeri ini..
LikeLike
good pak hamrowi,
hebaat bayu, smg sukses dan cepat jadi sarjana dari Bakri University,
masih banyak yang bener pak amirul, walau kita harus jeli liatnya … nikmati aja yg masih bisa kita nikmati dan benar, walau tinggal sedikit
LikeLike