Gadis Peminta-minta

Oleh: Toto Sudarto Bachtiar

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda

Tiba-tiba saya kangen puisi ini yang pad tahun 80-an sring saya bacakan di berbagai lomba di Jakarta: TIM, Bulungan, Polonia, dan berbagai tempat lainnya, kamu sedang kangen siapa?

Sumber:  Pencinta Puisi

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.